Yayasan Ponpes Hidayatullah Palu Pawai Damai Pasca Pemilu dan Syiar Ramadhan 2024

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fadhila

TRIBUNPALU.COM, PALU - Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Palu menaungi Lembaga Pendidikan Integral Hidayatullah (LPIH) Kota Palu menyelenggarakan Pawai Damai Pasca Pemilu dan Syiar Ramadhan 2024, Jumat (8/3/2024).

Kegiatan ini berkumpul di Lapangan Pondok Pesantren, Jl Uwe Buro, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Pawai itu juga digelar dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.

Pawai ini diikuti seluruh siswa dan guru berjumlah 400 orang. 

Baca juga: Puluhan Anak TK Yayasan Ponpes Hidayatullah Antusias Ikuti Pawai Keliling Sambut Ramadhan 2024

Ketua LPIH Palu Ustadz Muhajirin mengatakan, pawai ini menyeru merajut persaudaraan setelah pemilu dan dalam rangka menyambut bulan puasa.

“Pasca pemilu, tugas kita adalah menjaga silaturrahim dan ukhuwah agar selalu terbina dan terjaga. Jangan sampai setelah pemilu selesai, kita tidak mau bertegur sapa dengan kerabat, tetangga dan masyarakat di sekitar kita hanya karena berbeda pilihan,” kata Muhajirin.

“Mari kita saling menghargai dan menghormati perbedaan pendapat, karena perbedaan adalah rahmat," lanjutnya.

Menurutnya dalam konteks pemilu 2024 ini, ketika proses pemilihan sudah selesai, sudah waktunya bagi kita semua untuk bergandengan tangan, bersatu kembali merajut ukhuwah dan mengokohkan silaturrahim menuju Persatuan Indonesia.

Adapun rute pawai damai dan syiar ramadhan mengambil rute Jl Uwe Buro, Jl Trans Sulawesi, Jl Untad 1, Jl Soekarno Hatta, Bundaran Untad, Jl Pendidikan dan berakhir di Jl Uwe Buro.

Pawai damai dan syiar ramadhan ini diikuti dari berbagai tingkatan pendidikan yang ada di Ponpes Hidayatullah Palu terdiri dari PAUD, TK, SD, SMP, SMK, Pesantren Mahasiswa. 

Sebagian wali murid turut serta pawai damai ini.

“Pawai ini mendapat sambutan baik dari masyarakat Kota Palu, khususnya masyarakat tondo ikut terlibat dalam pawai ini yang dapat menumbuhkan rasa persatuan dan nasionalisme,” ucapnya.(*)