Kementerian Pertanian

Kunjungi Banggai, Wamentan Apresiasi Program Satu Juta Satu Pekarangan

Wamentan menyebut program Satu Juta Satu Pekarangan memiliki potensi besar untuk menekan Kemiskinan Ekstrem

Penulis: Asnawi Zikri | Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM
Wamentan Republik Indonesia Harvick Hasnul Qolbi bersama Bupati Banggai Amirudin saat bertemu para petani dan penyuluh di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Sabtu (9/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Harvick Hasnul Qolbi, mengapresiasi Program Satu Juta Satu Pekarangan di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Wamentan menyebut program Satu Juta Satu Pekarangan memiliki potensi besar untuk menekan Kemiskinan Ekstrem, serta dapat menjadi contoh bagi kabupaten/kota maupun provinsi lain.

“Program Satu Juta Satu Pekarangan ini memang menekan Kemiskinan Ekstrem, ini bisa kita jadikan pilot untuk kabupaten/kota, provinsi lain,” ujar Harvick Hasnul Qolbi saat bertemu petani dan penyuluh di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai.

Berdasarkan analisis yang mendalam oleh Satuan Tugas Pengelola Data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (Satgas Pengelola Data P3KE) di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kabupaten Banggai berhasil mencatatkan angka estimasi Kemiskinan Ekstrem sebesar 0.00 pada tahun 2023.

Baca juga: Kementerian Pertanian Stabilkan Harga Jelang Ramadhan dengan Aksi Promosi Cabai Harga Petani

Bupati Amirudin Tamoreka memberikan gambaran mengenai potensi pertanian di Kabupaten Banggai.

Dengan luas lahan mencapai 27 ribu hektare dan produksi tanaman pakan mencapai 90 ribu ton per tahun, sementara konsumsi lokal hanya sekitar 30 ribu ton.

Hal ini menciptakan surplus sekitar 60 ribu ton, yang dapat menjadi penyuplai bagi beberapa kabupaten di sekitarnya. 

Namun, tantangan terbesar dalam meningkatkan produksi adalah keterbatasan sumber daya produksi seperti pupuk, obat-obatan, dan alat mesin pertanian.

Respons terhadap tantangan tersebut, Wamentan memberikan bantuan berupa padi biofortifikasi, padi inbrida, jagung hibrida, serta alsintan pra panen.

“Istilah lak Presiden bukan bantuan lagi, tapi ini merupakan investasi, beberapa bulan kedepan saya akan coba datang ke sini mengenai sudah seperti apa pemanfaatan yang sudah diberikan,” jelas Harvick Hasnul Qolbi.

Terkait subsidi pupuk juga disampaikan dengan jelas oleh Wamentan bahwa ini bukan sekadar rencana, melainkan Presiden secara langsung akan mengawasi pelaksanaannya. 

“Kita berharap agar bisa direalisasikan karena presiden akan kontrol langsung, setelah idulfitri saya coba minta jadwal Presiden untuk datang ke sini,” ucap Harvick Hasnul Qolbi.

Baca juga: Kementerian Pertanian Jamin Pasokan Cabai Aman Jelang Ramadan

Harvick Hasnul Qolbi  menekankan pentingnya fokus pada peningkatan produksi pertanian secara maksimal dan memastikan ketersediaan pupuk yang terjangkau bagi petani, sambil memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang memadai terhadap pangan.

Pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah serta mempercepat pembangunan sektor pertanian di wilayah Kabupaten Banggai.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah Kabupaten Banggai secara keseluruhan.(*)
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved