Ramadhan 2024

Jadwal Imsakiyah Kota Palu Selasa 2 April 2024, 22 Ramadhan 1445 H

Berikut Jadwal Imsakiyah Kota Palu dan Sekitarnya 22 Ramadhan 1445 H, Selasa 2 April 2024.

Shutterstock/Zurijeta
ILUSTRASI IMSAK. Berikut Jadwal Imsakiyah Kota Palu dan Sekitarnya 22 Ramadhan 1445 H, Selasa 2 April 2024. 

TRIBUNPALU.COM - Berikut Jadwal Imsakiyah Kota Palu dan Sekitarnya 22 Ramadhan 1445 H, Selasa 2 April 2024.

Pada bulan suci Ramadhan 2024 ini, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan puasa sebagai ibadah yang wajib dilaksanakan.

Puasa Ramadan diawali dengan waktu imsak atau waktu sahur.

Waktu imsak menandakan waktu terakhir bagi umat Muslim untuk makan sahur sebelum memulai puasa.

Oleh karena itu, jadwal imsak menjadi sangat penting bagi umat Muslim agar mereka dapat merencanakan waktu sahur dengan baik.

Jadwal imsak dapat berbeda-beda di tiap daerah, tergantung pada letak geografis dan waktu matahari terbit.

Namun, pada dasarnya jadwal imsak dihitung dengan memperhitungkan waktu terbitnya matahari dan waktu shalat subuh.

Pada umumnya, waktu imsak diumumkan melalui media massa seperti surat kabar atau televisi, dan juga dapat diakses melalui berbagai aplikasi atau situs web yang menyediakan jadwal imsak secara online.

Selain sebagai panduan waktu sahur, jadwal imsak juga memiliki makna penting dalam konteks spiritual.

Waktu imsak menjadi pengingat bagi umat Muslim bahwa mereka harus mempersiapkan diri untuk memulai puasa.

Melalui waktu imsak, umat Muslim diingatkan akan pentingnya kesabaran, keteguhan hati, dan kedisiplinan dalam menjalankan ibadah puasa.

Oleh karena itu, jadwal imsak tidak hanya memberikan informasi tentang waktu sahur, namun juga memiliki makna yang dalam bagi umat Muslim dalam menjalankan puasa Ramadan.

Berikut Jadwal Imsakiyah di Kota Palu dan Sekitarnya pada Selasa 2 April 2024:

  • Imsak: 04.37 Wita
  • Subuh: 04.47 Wita
  • Dzuhur: 12.08 Wita
  • Ashar: 15.17 Wita
  • Maghrib/buka puasa: 18.10 Wita
  • Isya: 19.18 Wita

Saat menunaikan ibadah puasa wajib di bulan Ramadan, umat muslim wajib untuk melakukan Niat Puasa.

Niat cukup diucapkan dari dalam hati dan dilakukan pada malam hari sebelum terbitnya fajar.

Berikut Bacaan Doa Niat Puasa di bulan Ramadhan dalam bahasa Arab dan latin.

Doa Niat Puasa

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta'âla.

Artinya: "Aku berNiat Puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala.

Doa buka puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin

Artinya:

Ya Allah keranaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.

Amalan Sunnah pada Bulan Ramadhan

Rasulullah SAW bersabda, bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, karena Allah membukakan pintu-pintu di langit dan Allah menutup pintu neraka.

Hal itu seperti dijelaskan dalam buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Muhammad Syukron Maksum.

"Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kamu berpuasa, karena dibuka pintu- pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggu syaitan- syaitan, serta akan dijumpai suatu malam yang nilainya lebih berharga dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak berhasil mem¬peroleh kebaikannya, sungguh tiadalah ia akan mendapatkan itu untuk selama-lamanya." (HR Ahmad, An-Nasa'l, dan Baihaqi).

Tak hanya itu, bulan Ramadhan adalah salah satu waktu terbaik umat muslim untuk menghapus dosa dan menambah pahala.

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah Swt, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". ( HR.Bukhari dan Muslim).

Maka, umat muslim dapat memanfaatkan bulan Ramadhan untuk memperbanyak amalan.

Adapun dalam buku Tuntunan Ibadah Pada Bulan Ramadan yang dikeluarkan Majelis Tarjisdan Tajdid Muhammadiyah, dijelaskan sejumlah amalan-amalan di bulan Ramadhan.

1. Qiyamul-Lail

Rasulullah SAW menganjurkan melaksanakan qiyamul-lail selama bulan Ramadan.

"Barangsiapa mengerjakan qiyam (shalat) Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu" [HR. al-Bukhari dan Muslim].

Salah satu qiyamul lail yang dapat dilakukan selama bulan Ramadhan adalah salat tarawih dan witir.

Selain itu, umat muslim pun dapat melakukan salat sunnah lainnya seperti dhuha dan tahajud.

2. Mengakhirkan Makan di Waktu Sahur

Rasullah SAW menganjurkan untuk makan sahur, bahkan untuk mengakhirkannya.

"Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur." (HR. Ahmad).

Sunnah dari makan sahur adalah mengakhirkan sahur.

3. Menyegerakan Berbuka

Saat Berbuka Puasa adalah salah satu waktu terkabulnya doa.

Nabi SAW bersabda,

"Ada tiga orang yang do'anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do'a orang yang terzalimi."

Berbuka adalah waktu terkabulnya doa karena saat itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.

4. Sedekah

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, "Nabi shallahu 'alaihi wasallam lebih banyak lagi melakukan kebaikan di bulan Ramadhan. Beliau memperbanyak sedekah, berbuat baik, membaca Al Quran, salat, dzikir dan i'tikaf."

5. Memahami dan Mempelajari Al Quran

"Dari Ibnu Abbas r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, apalagi pada bulan Ramadhan, ketika ditemui oleh Malaikat Jibril pada setiap malam pada bulan Ramadhan, dan mengajaknya membaca dan mempelajari al-Qur'an. Ketika ditemui Jibril, Rasulullah adalah lebih dermawan daripada angin yang ditiupkan." [Muttafaq ‘Alaih].

6. Perbanyak Itikaf

"Dari Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw selalu beriktikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadhan." [Muttafaq ‘Alaih].(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved