Bentrok Buruh di Morowali
Tumpangi Bus, 5 Pria Terlibat Bentrok di Bahodopi Ditangkap Polisi di Morowali Utara Sulteng
Sebelumnya, perkelahian antarburuh perusahaan tambang di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Viral di Media Sosial.
TRIBUNPALU.COM, MOROWALI - Kepolisian Sektor (Polsek) Mori Atas, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, menyiduk lima terduga pelaku bentrok antarburuh yang terjadi di Kecamatan Badohodopi, Kabupaten Morowali.
Kelima terduga pelaku itu ditangkap di jalan saat menumpangi bus.
Mereka berencana melarikan diri ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Kapolsek Mori Atas AKP Nur Althin menyebutkan, pihaknya bergerak usai menerima informasi dari Polres Morowali.
Personel Polsek Morowali kemudian menggelar razia di Jalan Trans Sulawesi, Desa Tomata, Kecamatan Mori, Minggu, 9 Juni 2024, pukul 19.50 Wita.
Adapun kelimanya terduga pelaku adalah MRM alias R, DB alias D, EA alias E, A dan A.
Kapolres Morowali Utara AKBP Imam Wijayanto telah menerima informasi itu dari personelnya.
"Kelima terduga pelaku tersebut telah diserahkan ke Unit Buru Sergap Satreskrim Polres Morowali hari itu juga” tutur Imam Wijayanto, Senin (10/6/2024).
Baca juga: Bentrok Antarburuh Perusahaan Kontraktor di Desa Labota Morowali, Pemuda Asal Luwu Kena Tikam
Sebelumnya, perkelahian antarburuh perusahaan tambang di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Viral di Media Sosial.
Peristiwa itu terjadi itu terjadi dalam area perusahaan PT QMB New Energy Materials, Desa Labota, Kecamatan Bahodopi, Jumat (7/6/2024).
Dalam video berdurasi 46 detik beredar di Facebook, pertikaian itu awalnya dipicu adu mulut antara pekerja perempuan berhelm merah dengan pria mengenakan helm warna yang sama.
Seorang lelaki berhelm kuning menunjuk seorang pekerja berhelm biru muda dan memukulinya.
Buruh lainnya pun mengejar pekerja helm biru yang lari.
Diketahui bentrok itu terjadi antara pekerja kontraktor pertambangan PT Cahaya Sinar Bungku (CSB) dan PT Mitra Industri Morowali (MIM).
Kedua perusahaan kontraktor tersebut sementara rapat gabungan.
Di tengah pertemuan itu, seorang pekerja PT MIM bernama Mardin mengeluarkan bahasa yang kurang sopan terhadap pengawas perempuan dari PT CSB bernama Supina Ayuningsi.
Supina mengambil batu kecil lalu melempar Mardin namun lemparan tersebut mengenai Bahtiar Diki Lote, rekan kerja Mardin.
Akibatnya, Bahtiar Diki Lote langsung mendatangi Supina karena merasa tidak terima dilempari batu.
Saat Bahtiar hendak memukul Supina, pekerja PT CSB melerai.
Bentrok sesama pekerja pun tak terelakkan.
Baca juga: Polres Morowali Mediasi Perkelahian Oknum Perusahaan di Bahodopi
Keributan itu kemudian terhenti usai pihak pengamanan perusahaan melerai.
Kejadian tersebut ternyata belum tuntas.
Sekitar Pukul 19.15 Wita, puluhan pekerja yang diduga pekerja PT MIM mendatangi kantor PT CSB, di desa yang sama.
Mereka melakukan penyerangan pada pekerja PT CSB.
Bentrok pekerja tambang nikel Morowali ini pun tak bisa dielakan.
Dalam peristiwa itu, empat buruh mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.