Kisah Anggrek Zilquin: Dari Jual Bunga Pikulan Keliling, KUR BRI Jadi Pembuka Omzet Miliaran Rupiah

Anggrek Zilquin sudah mampu mencatatkan penjualan ribuan bibit anggrek per bulan dengan kisaran harga di Rp50.000 hingga Rp150.000/batang.

Penulis: Imam Saputro | Editor: Imam Saputro
TribunSolo/Imam Saputro
Kebun Anggrek Zilwuin di Tawangmangu yang berkembang dengan bantuan KUR BRI 

Wahyono memutuskan kembali ke Tawangmangu agar bisa dekat dengan anak sembari memutar otak mencari strategi agar tetap bisa berjualan bunga hias.

KUR BRI jadi Modal Awal

Awal 2016 Wahyono memberanikan diri mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI di BRI Tawangmangu dengan nilai 50 juta.

“ Saya agak modal nekat pinjam ke BRI buat beli mobil, dapat pinjaman 20 juta, dan tambah tabungan saya, akhirnya 2016 itu kebeli mobil pikap,” kata dia.

Wahyono mengatakan di tahun 2016, proses mengajukan KUR BRI prosesnya mudah.

Pencairan dana juga terhitung cepat dan dapat ia gunakan segera untuk modal usaha.

“ Syaratnya seingat saya nggak begitu banyak, ada juga dari BRI yang ke kebun buat foto-foto, beberapa hari kemudian cair 20 juta itu,” kenang dia.

Dengan adanya mobil pikap, Wahyono bisa berjualan anggrek dengan lebih mudah dan menjangkau banyak tempat dengan lebih cepat.

“ Yang terpenting bisa dekat dengan anak, karena kalau pakai mobil kan bisa pulang sewaktu-waktu,” ujar pria 34 tahun ini.

Pinjaman KUR BRI pada 2016 itu bisa mengubah perjalanan Anggrek Zilquin.

“ Karena mobilitas bisa tinggi dan daya angkut bisa banyak, dalam 4 bulan itu pinjaman 20 juta sudah bisa saya lunasi sebelum waktunya,” kata Wahyono.

Ia lalu mengajukan pinjaman lagi untuk memperbesar usaha anggreknya.

“ Masih dengan agak nekat tapi terukur karena bunga KUR juga menurut saya rendah, saya minjam lagi 250 juta ke BRI buat bikin greenhouse, saya minta tolong ke temen yang tukang las, pokoke tak kasih 100 juta buat bikin greenhouse, pie carane kudu dadi (entah bagaimana caranya harus bisa jadi),” ungkap Wahyono sembari tertawa.

Beberapa pengunjung tampak berada di Greenhouse Anggrek Zilquin di Nglurah Tawangmangu Karanganyar
Beberapa pengunjung tampak berada di Greenhouse Anggrek Zilquin di Nglurah Tawangmangu Karanganyar (Anggrek Zilquin)

Sisa uang KUR kedua itu ia gunakan untuk membeli bibit, pupuk, dan alat penunjang lain untuk penanaman anggrek.

Ia kemudian memilih spesialisasi anggrek karena anggrek adalah tanaman yang tidak ada matinya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved