Penjualan Mobil Listrik Tembus 1 dari 10 Kendaraan, Proyeksi Pertumbuhan Terus Pesat

Penjualan Mobil Listrik dan hybrid meningkat tiga kali lipat dalam tiga tahun terakhir, delapan kali lipat dari 2020.

Editor: Regina Goldie
TRIBUNNEWS
Mobil listrik Wuling. Satu dari 10 mobil yang saat ini beredar di jalan Tiongkok adalah mobil listrik. 

TRIBUNPALU.COM - Penjualan Mobil Listrik di Tiongkok terus mengalami perkembangan pesat.

Penjualan Mobil Listrik dan hybrid meningkat tiga kali lipat dalam tiga tahun terakhir, delapan kali lipat dari 2020.

Menurut penelitian Ahli dari Institut Studi Energi Oxford, Anders Hove, satu dari 10 mobil di Tiongkok saat ini adalah mobil listrik.

Berdasarkan temuan Hove, dengan tingkat penjualan saat ini, proporsi Mobil Listrik diperkirakan akan berlipat ganda pada 2027 dan mencapai 100 persen pada 2040-an.

Pergeseran ke Mobil Listrik diperkirakan akan menurunkan permintaan minyak Tiongkok dari 3,5 juta barel per hari menjadi 1 juta barel pada 2040.

Meskipun itu merupakan masalah besar bagi Big Oil, setidaknya mereka dapat merasa sedikit lega karena mengetahui bahwa negara-negara lain tidak terburu-buru untuk meninggalkan mobil pembakaran mereka, seperti EV hanya menyumbang 10 persen dari penjualan mobil AS. 

Baca juga: Pelaku Usaha Indonesia Aktif Perkuat Ekosistem Halal di Pasar Global

Bahkan di Tiongkok, sebagian besar pertumbuhan kendaraan listrik berasal dari penjualan PHEV, yang masih membutuhkan bensin, meskipun seberapa banyak yang mereka butuhkan dalam skenario kepemilikan riil di seluruh Tiongkok masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

Hampir seperlima dari produksi minyak dunia saat ini dikirim ke Tiongkok.

Negara ini telah menyediakan sebagian besar pertumbuhan industri sejak milenium, seperti halnya industri otomotif dan lainnya.

Namun sekarang para analis berpikir kecintaan Tiongkok pada EV akan mengakibatkan penurunan tajam dalam permintaan bensin, yang menyumbang 25 persen dari konsumsi minyak negara tersebut, dikutip dari Carscoops.

Satu perusahaan pialang mengatakan kepada wartawan bahwa mereka memperkirakan penggunaan bensin Tiongkok akan turun antara 4 dan 5 persen setiap tahun mulai sekarang dan akhir dekade ini.

Penurunan permintaan terhadap minyak selalu diperkirakan, tetapi ledakan penjualan kendaraan listrik Tiongkok membuat hal itu terjadi jauh lebih cepat daripada yang diantisipasi banyak ahli. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved