Imlek 2025
Makna Filosofis Kue Keranjang dalam Tradisi Imlek Menurut Ketua PSMTI Sulteng
Kue keranjang, atau dikenal dengan nama nian gao dalam bahasa Mandarin, memiliki makna mendalam dalam tradisi Imlek.
Penulis: Robit Silmi | Editor: Haqir Muhakir
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit silmi
TRIBUNPALU.COM, PALU – Kue keranjang, atau dikenal dengan nama nian gao dalam bahasa Mandarin, memiliki makna mendalam dalam tradisi Imlek.
Selain rasanya yang manis, bentuknya yang bulat dan teksturnya yang lengket melambangkan keakraban serta keharmonisan dalam keluarga.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sulawesi Tengah, Ko Awi, menjelaskan bahwa kue keranjang biasanya disajikan di meja makan bundar.
“Rasa yang manis bermakna dalam keluarga harus diucapkan hal-hal yang manis, dan tekstur lengketnya melambangkan hubungan keluarga yang erat dan harmonis,” ujar Ko Awi saat ditemui di Millenium Water Park, pada Selasa (28/1/2025).
Tradisi ini terus dipertahankan sebagai simbol kebersamaan keluarga saat perayaan Tahun Baru Imlek. (*)
Rayakan Imlek 2025, Ini Doa dan Harapan Ketua PSMTI Sulteng untuk Umat Buddha di Palu |
![]() |
---|
Tahun Baru Imlek 2025, Wijaya Chandra Ungkap Makna Barongsai Simbol Budaya dan Tradisi |
![]() |
---|
Ibadah Imlek 2025 di Vihara Paramita Maitreya Luwuk Banggai Berjalan Aman |
![]() |
---|
Personel Polres Donggala Jaga Kondusifitas Perayaan Imlek 2025 di Vihara Upekkha Maitreya Donggala |
![]() |
---|
Imlek 2025 di PT IMIP Morowali, Suasana Meriah dan Penuh Tradisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.