Imlek 2025

Siapa Saja Berhak Menerima Angpao di Tahun Baru Imlek?

angpao saat Imlek biasanya diberikan kepada anak-anak, orang dewasa yang belum menikah, serta orang tua.

Editor: Regina Goldie
Generated by AI
Ilustrasi hasil olah kecerdasan buatan (AI), Rabu (29/1/2025). Suasana keluarga memberikan angpao saat Imlek. 

TRIBUNPALU.COM - Imlek, yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa, identik dengan tradisi pemberian angpao.

angpao saat Imlek biasanya diberikan kepada anak-anak, orang dewasa yang belum menikah, serta orang tua.

Tradisi ini mencerminkan rasa syukur dan harapan untuk keberuntungan di tahun yang baru.

Baca juga: Kapolsek Palu Selatan Kunjungi 4 Vihara untuk Pastikan Perayaan Imlek Aman

Penerima angpao

Anak-anak: Biasanya, anak-anak yang masih kecil menjadi penerima utama angpao. Mereka menerima angpao sebagai simbol keberuntungan dan harapan baik dari orang dewasa.

Orang dewasa yang belum menikah: Mereka yang berusia 18 hingga 30 tahun, yang baru memulai karier atau kuliah, juga berhak menerima angpao. Ini termasuk orang dewasa di atas 30 tahun yang masih lajang.

Orang tua, kakek, dan nenek: Pemberian angpao kepada orang tua adalah bentuk penghormatan dan rasa terima kasih. Ini juga mencerminkan tanggung jawab generasi muda terhadap generasi yang lebih tua.

Baca juga: Makna Siu Mie, Mie Panjang Umur Hiasi Setiap Perayaan Imlek

Pemberi angpao

Orang yang sudah menikah: Menurut tradisi, mereka yang sudah menikah diwajibkan memberikan angpao kepada anggota keluarga yang lebih muda.

Orang dewasa yang belum menikah: Dalam beberapa keluarga, mereka yang belum menikah tetapi sudah cukup dewasa juga diharapkan memberikan angpao, meskipun ini bisa bervariasi tergantung pada kebiasaan keluarga.

Baca juga: Prediksi untuk Shio Ular di Tahun Ular Kayu 2025

Aturan Pemberian angpao

angpao sebaiknya diberikan secara langsung dan tidak dititipkan, untuk memastikan keberuntungan dapat sampai ke penerima dengan baik.

Penerima angpao tidak diperkenankan membuka amplop di depan pemberi sebagai tanda penghormatan.

Nominal angpao sebaiknya menghindari angka 4, yang dianggap sial, dan lebih baik menggunakan angka 8 yang melambangkan keberuntungan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved