Berita Viral

Awal Mula Berdirinya Bisnis Sirkus OCI yang Kini Diterpa Isu Eksploitasi terhadap Eks Pemain

Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari Indonesia tengah diterpa isu dugaan eksploitasi terhadap para mantan pekerjanya.

Editor: Lisna Ali
Handover
PEMILIK TAMAN SAFARI INDONESIA - - Bisnis sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari Indonesia dimulai dari nol oleh Hadi Manansang serta ketiga anaknya, Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau. 

"Waktu pertama kali buka, sempat ditanya apakah akan berorientasi bisnis atau konservasi (perlindungan), dan orang tua saya menjawab dua-duanya, 50 persen bisnis, 50 persen lagi konservasi," ujar Jansen Manansang dalam buku berjudul Tiga Macan Safari: Kisah Sirkus Ngamen Sebelum Permanen, dikutip dari laman resmi Taman Safari Indonesia.

Setelah lebih dari 50 tahun berlalu, Taman Safari Indonesia telah berkembang membuat unit lain, seperti Taman Safari Indonesia II di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur; Bali Safari & Marine Park di Gianyar; Batang Dolphin Aquarium, Jawa Tengah; serta Jakarta Aquarium.

Ramai Ajakan Boikot Taman Safari Indonesia

Buntut dugaan kasus kekerasan yang dialami para mantan pemain Oriental Circus Indonesia, kini media sosial diramaikan dengan ajakan boikot Taman Safari Indonesia.

Dikuti dari Wartakotalive.com dari semua akun media sosial Taman Safari Indonesia, para netizen ikut berkomentar agar memboikot seluruh grup Taman Safari Indonesia, termasuk yang terbaru Enchanting Valley di Puncak Bogor

Salah satu ajakan boikot Taman Safari Indonesia dari Kuasa Hukum mantan pemain Sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI), Muhammad Soleh.

Ajakan boikot Taman Safari Indonesia karena 3 pimpinan Taman Safari Indonesia yang juga pimpinan OCI telah mengabaikan rekomendasi Komnas HAM Tahun 1997 soal adanya pelanggaran eksploitasi pemain sirkus OCI.

“Taman Safari lahir itu kakak OCI, karena keringat, karena kekejaman terhadap para pemain sirkus. Ketika Taman Safari masih berkutat menolak entitas yang berbeda, tapi tidak fokus kepada esensi masalah, 60 balita yang dipisahkan dari orang tua ada baiknya kita memboikot Taman Safari,” ujar Soleh  dalam dialog Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Sabtu (19/4/2025).

“Karena Taman Safari besar lahir, dibangun dari kekejaman terhadap 60 anak-anak pemain sirkus ini,” lanjutnya.

Soleh menegaskan, pernyataan yang disampaikannya tidak berbicara Taman Safari sebagai badan hukum. Tetapi, soal 3 pemilik TSI yang juga pimpinan OCI agar mau menjalankan rekomendasi Komnas HAM.

“Jansen Manansang, Frans Manansang, Tony Sumampouw, selesai kurang apa lagi, bahwa dia takut kalau itu diboikot oleh masyarakat silakan nggak ada masalah, maka selesaikan rekomendasi ini sejak tahun 97, terjadinya eksploitasi anak,” kata Soleh.

Sebagai informasi, sebelumnya Komnas HAM dalam rekomendasinya menyampaikan 4 pelanggaran yang dilakukan Jansen Manansang, Frans Manansang, Tony Sumampouw dalam kasus eksploitasi pemain sirkus OCI. Antara lain:

1.Pelanggaran terhadap hak anak untuk mengetahui asal-usul identitas hubungan kekeluargaan dan orang tuanya

2. Pelanggaran terhadap hak-hak anak untuk bebas dari eksploitasi yang bersifat ekonomis

3. Pelanggaran terhadap hak-hak anak untuk memperoleh pendidikan umum yang layak yang dapat menjamin masa depan

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved