Renovasi SMAN 2 Palu

Program Berani Cerdas Gubernur Sulteng Dorong Pembangunan Sarana Sekolah, SMAN 2 Palu Jadi Contoh

Karena itu, pihaknya telah mengajukan pembongkaran ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
ZULFADLI/TRIBUNPALU.COM
RENOVASI SMAN 2 PALU - Gedung SMA Negeri 2 Palu yang terletak di Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu Timur yang dibiarkan tidak terurus selama sembilan tahun, kini mulai dibongkar oleh Pemerintah Kota Palu. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Gedung SMA Negeri 2 Palu yang terletak di Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu Timur yang dibiarkan tidak terurus selama sembilan tahun, kini mulai dibongkar oleh Pemerintah Kota Palu.

Pembongkaran ini dilakukan sebagai bagian dari tahapan penghapusan aset milik Pemkot Palu sebelum dialihkan pengelolaannya kepada Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, Yudiawati V Windarrusliana, mengatakan bahwa kondisi bangunan lama sudah tidak memungkinkan untuk direhabilitasi. 

Karena itu, pihaknya telah mengajukan pembongkaran ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Baca juga: BREAKING NEWS: 9 Tahun Terbengkalai, Gedung SMA N 2 Palu Akhirnya Dibongkar

Ia menyebutkan, pembangunan gedung baru SMA Negeri 2 Palu direncanakan pada tahun 2026, dengan proses perencanaan dimulai pada APBD Perubahan. 

“Prinsip Gubernur dalam program BERANI Cerdas tidak hanya menggratiskan biaya pendidikan, tetapi juga menekankan pada peningkatan sarana dan prasarana sekolah,” ujarnya saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah

Kepala SMA Negeri 2 Palu, Eddy Siswanto, mengungkapkan bahwa pembongkaran ini sudah berlangsung selama lima hari dan ditargetkan rampung dalam waktu 20 hari. 

Baca juga: Samuel Yansen Pongi Dorong Siswa SMK Sigi Siap Hadapi Dunia Kerja

Ia mengaku bersyukur pembongkaran akhirnya dilakukan, dan berharap pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah segera menindaklanjutinya dengan pembangunan kembali gedung sekolah.

“Gedung ini sangat penting bagi kami karena saat ini kami masih menggunakan enam ruang kelas untuk berbagai keperluan seperti ruang guru, kepala sekolah, BK, dan wakil kepala sekolah. Kalau gedung ini dibangun kembali, kami bisa menggunakannya sebagai kantor, dan ruang yang saat ini kami pakai bisa difungsikan sepenuhnya untuk menampung lebih banyak siswa,” kata Eddy. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved