Mengenal Sistem Pertahanan Udara Indonesia Tak Kalah dari Israel

Di Indonesia, NASAMS terbaru yakni NASAMS 2 ditempatkan di wilayah Jawa (lokasinya disamarkan) dan berada di bawah kendali TNI AU.

Editor: Regina Goldie
Via Tribun Batam
IRON DOME INDONESIA - Penampakan NASAMS, Iron Dome versi Indonesia. /Foto: NASAMS 

Selain Indonesia, Amerika Serikat (AS) dan Australia juga menggunakan NASAMS

Selain canggih, NASAMS juga fleksibel menggunakan rudal peluncur lain seperti AIM-120 AMRAAM dan AIM-9 Sidewinder.

Di Indonesia, NASAMS terbaru yakni NASAMS 2 ditempatkan di wilayah Jawa (lokasinya disamarkan) dan berada di bawah kendali TNI AU.

TNI AU sering menyebutnya sebagai Satuan Peluru Kendali (Satrudal) NASAMS TNI AU.

Dimana Satrudal NASAMS TNI AU ini merupakan sistem pertahanan udara terutama untuk melindungi Ibu Kota Jakarta dengan persenjataan rudal jarak menengah.

Sistem pertahanan udara TNI AU itu terdiri dari radar, peluncur rudal, dan pos komando untuk mendeteksi ancaman serta mengeksekusi dengan rudal Advanced Medium Range Air to Air Missile (AMRAAM).

Konsepnya Sama dengan Iron Dome Israel

Konsepnya sama seperti Iron Dome Israel, maka Iron Dome versi TNI AU ini memantau mengidentifikasi, dan mengeliminasi sasaran berupa pesawat tempur, helikopter, rudal jelajah, dan drona (UAV) yang mendekati Ibu Kota.

Dilaporkan jarak tembak NASAMS 50 sampai ratusan kilometer.

Mengutip dari file kemhan.go.id, NASAMS didesain untuk memberikan perlindungan terhadap asset–asset penting dan obyek vital bernilai strategis dari serangan udara

Oleh karenanya, beberapa negara lain juga menggunakannya.

Misalnya Amerika Serikat (AS) yang menempatkan NASAMS untuk melindungi obyek vital di Washington DC, termasuk Gedung Putih

NASAMS adalah sebuah system pertahanan udara terintegrasi yang menggunakan rudal sebagai sarana penghancur sasaran di udara, dengan dukungan radar dan command post sebagai sarana deteksi dan eksekusi target. 

Kemampuan NASAMS mengeliminasi sasaran di udara meliputi cruise missile, air to ground missile, fighter / fighter bomber, unmanned aerial vehicle dan helicopter.

Kemampuan ini sudah banyak terbukti dan teruji di beberapa medan pertempuran dan digunakan oleh beberapa negara di dunia.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved