Setelah Beathor, Mantan Intelijen Sri Radjasa Chandra Yakin Ijazah Jokowi Palsu, Dibuat Tahun 2012

Tudingan Ijazah Palsu milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ikut disuarakan oleh Kolonel Inf Purn Sri Radjasa Chandra.

Editor: Lisna Ali
handover
Tudingan Ijazah Palsu milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ikut disuarakan oleh Kolonel Inf Purn Sri Radjasa Chandra. 

TRIBUNPALU.COM - Tudingan Ijazah Palsu milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ikut disuarakan oleh Kolonel Inf Purn Sri Radjasa Chandra.

Sri Radjasa Chandra pun sependapat dengan kader PDI Perjuangan (PDI-P) Beathor yang menyebut Ijazah Jokowi dibuat atau dicetak di Pasar Pramuka.

Saat pengakuan itu, Sri Radjasa pun menyakini Pasar Pramuka memang menjadi lokasi pembuatan banyak dokumen palsu, termasuk ijazah.

“Ahlinya (pembuatan ijazah palsu) ada di belakang kios-kios itu,” kata Sri Radjasa dalam video yang diunggah di kanal YouTube Forum Keadilan pada hari Kamis, (10/7/2025).

Menurut Sri Radjasa, pada tahun 1990-an tarif pembuatan ijazah palsu universitas swasta yang tidak terkenal sudah mencapai Rp8 juta.

Tarif pembuatan ijazah negeri akan berbeda lagi.

Lalu, dia menduga ijazah Jokowi memang palsu.

“Jadi ketika Pak Beathor mengatakan bahwa ada kaitan Pasar Pramuka, dan kemudian saya teliti beberapa hal tentang kepalsuan ijazah itu (ijazah Jokowi), saya sekarang sudah yakin bahwa itu palsu,” ujarnya.

Mantan intel itu mengaku juga pernah berdiskusi dengan pakar forensik digital Rismon Sianipar yang berulang kali menuding ijazah Jokowi palsu. 

Kata dia, ada keterlibatan kekuasaan untuk menutupi dugaan ijazah palsu.

“Bahkan rekam jejak ijazah ini hilang, seperti misalnya skripsi, terus kemudian lembar penilaian. Artinya semakin memperkuat bahwa ini palsu.”

Dia juga meyakini mantan Wamendes PDTT Paiman Raharjo berada di balik pembuatan ijazah palsu Jokowi.

“Saya dapat informasi dari teman-teman Pasar Pramuka bahwa di situ ada Paiman, relawan Sedulur Jokowi, yang kemudian mendapat jabatan wamen,” ujarnya.

“Begitu saya angkat masalah ini, begitu kelabakannya Paiman.”

Lalu, dia menyindir Jokowi yang enggan menunjukkan ijazah aslinya sehingga kasusnya berlarut-larut.

Padahal, menurut Sri Radjasa, kasus ijazah itu bisa cepat selesai jika Jokowi bersedia menunjukkan ijazahnya.

Mengenai kapan pembuatan ijazah Jokowi yang diduga palsu itu, Sri Radjasa menduga ijazah itu dibuat pada tahun 2012 atau 2014.(*)

Artikel telah tayang di Tribunmedan.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved