Terkini Internasional
Islandia Gelar 'Upacara Pemakaman' Bagi Gletser Pertamanya yang Hilang Akibat Perubahan Iklim
Islandia menggelar upacara pemakaman untuk gletser pertamanya yang hilang akibat perubahan iklim pada Minggu (18/8/2019).
TRIBUNPALU.COM - Sebuah upacara pemakaman tak biasa baru-baru ini digelar oleh sejumlah warga Islandia.
Bukan untuk memakamkan seseorang yang telah meninggal dunia, pemakaman kali ini ditujukan kepada sebuah gletser.
Mengutip laman news.sky.com, Islandia menggelar upacara pemakaman untuk gletser pertamanya yang hilang akibat perubahan iklim pada Minggu (18/8/2019).
Tentu ini menjadi peringatan besar bagi kita semua bahwa perubahan iklim dan pemanasan global semakin mengkhawatirkan.
Gletser yang hilang tersebut merupakan Gletser Okjokull yang dulunya memiliki luas 6,2 mil persegi.
• 3 Hal yang Membuat Gus Dur Dicintai Masyarakat Papua, Salah Satunya Pernah Sumbang Dana Rp1 Miliar
• CdM Indonesia untuk SEA Games 2019 Masih Tunggu Keputusan Kemenpora
Upacara permakaman dilakukan dengan penuh haru.
Anak-anak menaruh plakat memorial pada tanah di mana Gletser Okjokull berada dan dulunya melapisi gunung berapi yang dapat didaki selama dua jam.
Sekitar 100 orang, termasuk politisi, ilmuwan, peneliti, dan jurnalis mendaki dan hadir dalam permakaman tersebut.
Di antaranya ada Perdana Menteri Islandia Katrin Jakobsdottir dan mantan Presiden Republik Irlandia Mary Robinson, serta beberapa kolega dari Amerika Serikat.
Para hadirin dalam upacara pemakaman Gletser Okjokull sejenak mengheningkan cipta, serta mendengarkan puisi dan pidato politik mengenai mendesaknya upaya yang dibutuhkan untuk mengatasi perubahan iklim.

Gletser Okjokull yang seringkali disebut Gletser Ok mencakup luasan 6,2 mil persegi atau sekitar 16 kilometer persegi pada 1890.
Bahkan, Gletser Okjokull menjadi salah satu sumber air bersih bagi penduduk Islandia.
Namun, seiring keberadaannya yang semakin menghilang akibat perubahan iklim, Okjokull dicoret dari status gletser pada 2014.
Pada 2012, ukuran luas Gletser Okjokull menyusut drastis, hingga tinggal 0,7 kilometer persegi, menurut laporan dari University of Iceland pada 2017.
Ahli gletser Islandia Oddur Sigurdsson bersama Badan Meteorologis Islandia mengatakan kepada AFP, "Kami memutuskan bahwa (Gletser Okjokull) bukan lagi gletser hidup, melainkan hanyalah es mati, gletser ini sama sekali tidak berkembang dan bergerak."