“Memang dia masuk DPO, yang berapa orang (anggota kelompok MIT) itu,” tuturnya.
Hingga kini belum diketahui apa motif pelaku melakukan penyerangan terhadap polisi.
Simak videonya mulai menit awal:
Incar Polisi Jadi Target Terorisme
Kasus serangan teroris terhadap aparat keamanan sudah kerap terjadi di Indonesia, sebelumnya anggota kepolisian beberapa kali menjadi sasaran serangan terorisme, mulai dari bom, pembacokan, hingga penembakan.
Dilansir dari TribunSolo.com, Selasa (4/6/2019), serangan terorisme sebelumnya juga terjadi di Kartasura pada Senin (3/6/2019) malam.
Pelaku serangan terorisme berjalan ke arah Pos Pengamanan (Pospam) Kartasura pada pukul 22:47.
Ketika berada tepat di depan Pospam, pelaku secara tiba-tiba meledakkan diri.
Pelaku sempat berdiri beberapa saat seusai ledakan, dan akhirnya terjatuh ke aspal.
Bom bunuh diri terjadi saat memasuki masa lebaran, di mana arus mudik sedang ramai.
Serangan tersebut tidak melukai polisi dan warga sipil, korban hanya berasal dari si pelaku yang meledakkan diri.
Berdasarkan keterangan temannya Masil (19), pelaku yang bernama Rofik Asharudin (22) mulai berubah seusai banyak melihat video perang dan aksi terorisme di Suriah.
"Ia mulai senang melihat video perang Suriah, termasuk pemenggalan kepala menggunakan handphone," ungkap Masil, kepada TribunSolo.com.
Berdasarkan keterangan pihak Kepolisian, Rofik telah dibaiat langsung oleh pimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi melalui media sosial.
Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko A Dahniel mengatakan hal tersebut berdasarkan pemeriksaan akun media sosial milik Rofik.