TRIBUNPALU.COM, PALU - Sedikitnya 25 elite Demokrat Sulawesi Tengah menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Wakil Ketua DPD Demokrat Sulteng Zulfakar Nasir menyebutkan, rombongannya terdiri dari pengurus DPD dan 13 DPC.
“Meski kami tidak memboyong ketua DPD maupun DPC, hanya sekretaris dan wakil ketua, namun kehadiran kami tetap membawa nama Sulteng,” kata Zulfakar yang masih berada di Hotel The Hill Sibolangit, Sabtu (6/3/2021).
Alumni Universitas Tadulako tersebut menambahkan, ada beberapa poin diputuskan dalam pertemuan tersebut.
Di antaranya, terkait iuran rutin fraksi ke partai dan desentralisasi atau pengembalian kewenangan daerah.
“Ini kabar baik bagi daerah. Selama ini, hal itu membebani kader dan pengurus dan persoalan itu pula yang memicu hadirnya KLB,” ujar Zulfakar.
Baca juga: Malu Pernah Beri Jabatan pada Moeldoko, SBY: Saya Mohon Ampun Kepada Allah Atas Kesalahan Itu
Baca juga: Moeldoko Kudeta Demokrat Demi Pilpres 2024, Kunto: Punya Partai Aja Dulu, Elektabilitas Belakangan
Baca juga: Moeldoko Terpilih, Massa Rebutan Uang, Ketua DPD Sumut: KLB Ilegal, Penerima Uang Anak Dibawah Umur
Ketua Asosiasi Tenaga Teknik Konstruksi Indonesia (Astekindo) Sulawesi Tengah itu menjelaskan, desentralisasi kewenangan sementara digodok regulasinya.
Dengan adanya desentralisasi, maka kader di daerah medapatkan kewenangan penuh dalam penentuan figur usungan di Pilkada.
Zulfakar Nasir menyebut forum KLB hadir untuk mempersatukan persepsi kader. Bukan untuk mempersiapkan Partai Baru, apalagi hanya untuk kepentingan Pilpres.
“Dalam forum tidak ada pembahasan Partai Baru. Kalau memang ada protes dari sebelah kita persilakan menempuh jalur hukum,” ucapnya.
Dalam KLB tersebut, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat tandingan.
Moeldoko menyampaikan pidato politik pertamanya usai ditetapkan sebagai Ketua Umum Demokrat secara aklamasi versi KLB Deli Serdang.
Dalam pidatonya Moeldoko mengajak seluruh kader Demokrat untuk bersama-sama meraih kejayaan partai.
Menurut dia, kader partai Demokrat baik yang berada di tingkat pusat, provinsi, kabupaten atau kota harus bersama-sama dengan rakyat. Kekuatan partai Demokrat menurutnya berada di pundak para kader di lapangan.
"Kalau saya berbicara tentang leadership, kekuatan seorang panglima berada di pundak komandan-komandan di lapangan seperti kalian. Panglima tidak ada artinya kalau tidak memiliki prajurit yang tangguh," katanya.