TRIBUNPALU.COM - Hari ini, Sabtu (10/7/2021) Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menggapai usia 46 tahun.
Berbeda dari ulang tahun sebelum-sebelumnya, kali ini Hadianto Rasyid merayakan momen bertambahnya usia dengan jabatan sebagai orang nomor satu di Kota Palu.
Hadianto Rasyid dilantik menjadi Wali Kota Palu bersama Reny A Lamadjido sebagai Wakil Wali Kota Palu pada Jumat (26/2/2021).
Hadianto Rasyid lahir di Kota Palu pada tanggal 10 Juli 1975.
Ketua Gabungan Pengusaha Wisata Bahari Sulteng itu mengawali pendidikan di SD Negeri Mangkura IV.
Kemudian Hadianto Rasyid melanjutkan pendidikan di Mts Negeri Jetis Ponegoro dan ikut Ujian Persamaan Dinas Pendidikan Sulawesi Tengah tahun 1995.
Di bangku kuliah, Hadianto Rasyid menuntut ilmu di Universitas Pancasila Jakarta.
Baca juga: Berita Populer Sulteng: Nadir Bajamal Pimpin HIPMI hingga Pria Sigi Ditangkap karena Pembacokan
Baca juga: Berita Populer Nasional: KKB Serang Masyarakat hingga RI Jadi Negara Berpendapatan Menengah Bawah
Dia dinyatakan lulus sebagai sarjana ekonomi pada tahun 2001.
Setelah menyelesaikan pendidikannya tersebut, karir Hadianto Rasyid sebagai pengusaha dimulai.
Dia menjabat direktur di PT A Rasmamulia sejak tahun 2002.
Kemudian pada tahun 2005, politisi Partai Hanura itu membuka tempat wisata Taipa Beach.
Hingga saat ini Taipa Beach menjadi salah satu lokasi wisata paling populer di Sulawesi Tengah.
Hadianto Rasyid juga dikenal aktif dalam berorganisasi
Selain menjabat sebagai Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Sulteng, dia juga merupakan Ketua PSSI Sulawesi Tengah.
Ayah empat anak itu memang diketahui hobi bermain sepak bola.
Melalui akun Instagram pribadinya @hadiantorasyid, suami Diah Puspita itu sering membagikan potret ketika bermain sepak bola.
Pada Pilkada 2020, Hadianto Rasyid maju bersama Reny A Lamadjido untuk pertarungan memperebutkan kursi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu.
Mereka dinyatakan sebagai pemenang oleh KPU dengan raihan 64.249 suara.
Sepak Terjang Hadianto Rasyid Sebagai Wali Kota Palu
Di hari pertama memimpin apel pagi Pemkot Palu, Hadianto Rasyid langsung menekankan kepada seluruh jajarannya terkait kedisiplinan pegawai.
Tidak main-main, Hadianto Rasyid di awal masa jabatannya langsung gencar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di ruang lingkup Pemkot Palu.
Beberapa kali Hadianto Rasyid memergoki ASN yang tidak datang tepat waktu.
Ketua DPD Partai Hanura itu mengingatkan, kehadiran di kantor itu sangat penting untuk pelayanan kepada masyarakat.
"Pegawai sudah harus hadir pukul 07.00 Wita, lalu apel pukul 07.15 dan beraktivitas mulai pukul 07.30 wita untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat," tegas Hadianto Rasyid.
Selanjutnya Handianto Rasyid mengingatkan, jika hal tersebut terulang kembali, ia akan memberikan sangsi berupa pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
“Dalam hal ini situasi seperti ini menjadi catatan dan saya tidak menginginkan hal ini terus terjadi. Kalau tidak masuk kantor harus ada alasan yang jelas. Maka dari itu saya akan pantau terus keberadaan di semua kantor kelurahan termasuk di puskesmas," ujarnya.
Suami Diah Puspita juga menegaskan, seharusnya seluruh pegawai di lingkup kelurahan dan puskesmas bisa menjadi contoh yang baik.
"Sebab pelayanan kepada masyarakat harus dimulakan dari kesadaran semuanya untuk disiplin masuk kantor tepat waktu harusnya bisa menjadi contoh yang baik," tegasnya.
Dalam rapat evaluasi 100 hari kerja, Hadianto pun memamerkan hasil dari pembenahan kedisiplinan pegawai yang telah ia jalankan.
Hadianto Rasyid memaparkan tingkat kepuasan masyarakat terkait jam kerja dan pelayanan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Palu sangat puas.
Hadianto menyebutkan, sebanyak 64 persen masyarakat merasakan adanya perubahan perbaikan terhadap pelayanan.
"Wajar 64 persen merasakan adanya perubahan, kenapa? Karena kita yang menerapkan disiplin waktunya baru 59 persen, sebanding tingkat kepuasan dengan kerja yang di bangun," kata Hadianto Rasyid.
Merajut Kedekatan dengan Masyarakat
Selain membenahi kedisiplinan ASN, langkah Hadianto Rasyid di awal masa jabatannya adalah merajut kedekatan antara Pemkot Palu dengan masyarakat.
Hadianto Rasyid menegaskan bahwa pemerintah terbuka menerima kritikan maupun saran dari masyarakat.
Hal ini ia sampaikan saat jadi narasumber di acara Radio Republik Indonesia (RRI) Kota Palu, Selasa (22/6/2021) siang.
"Kami terbuka terhadap masukan-masukan dan saran. Selagi itu bersifat membangun dan demi mewujudkan harapan bersama, ujar Hadianto.
Ingin dekat dengan masyarakat, Hadianto sering turun ke kelurahan-kelurahan di Kota Palu.
Ia bahkan berencana untuk berkantor sementara di kelurahan-kelurahan tersebut untuk bisa mengidentifikasi masalah dan potensi berdasarkan kondisi sebenarnya di lapangan.
Pada bulan Juni 2021, Hadianto Rasyid berkantor sementara di Kelurahan Pantoloan Boya dan menggelar dialog langsung dengan masyarakat.
"Saya turun ke kelurahan-kelurahan untuk memastikan semua kerja-kerja berjalan sesuai dengan tanggung jawab. Supaya evaluasinya berjalan," kata Hadianto Rasyid.
Janji Dana Stimulan
Dana Stimulan menjadi salah satu isu yang paling panas di Kota Palu.
Pasalnya, hampir tiga tahun pasca trio bencana 2018, belum semua waga Kota Palu bisa mendapatkan haknya menerima dana stimulan.
Oleh karena itu, harapan besar masyarakat diletakan di pundak Hadianto Rasyid terkait nasib dana stimulan masyarakat.
Hadianto Rasyid penuhi janjinya soal penyelesaian dana stimulan di 100 hari masa kerja bersama Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido.
Hal itu di ucapkan Wali Kota Palu Hadianto Rasyid dalam rapat evaluasi 100 hari masa kerja di ruang rapat Bantaya Jl Balai Kota, Kelurahan Tanamodindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (15/6/2021) siang.
Hadianto Rasyid menyebutkan saat ini penerimaan dana stimulan sudah mencapai 100 persen.
Pria kelahiran 1975 itu menyebut, sebabyaj 21.014 penerima dana stimulan tahap 2 lanjutan bulan maret hingga juni 2021 sebanyak 21.014 selesai.
"Semua penerima telah terdaftar dalam SK dengan jumlah grafik 100 persen, Insya Allah minggu ini semua data yang 100 persen ini masuk ke rekening penerima dana stimulan," kata Hadianto Rasyid.
Namun, Hadianto menambahkan, dari 21.014 penerima yang tervalidasi dan memenuhi persyarakatan dengan benar, sebanyak 17.568.
Dan sebanyak 3.446 data anomali yang tidak lolos sebagai penerima dana stimulan, sehingga masuk dalam kategori di gugurkan.
"Sebanyak 74 persen sudah menerima buku rekening yaitu berjumlah 12.962, nah sisanya dalam minggu ini menerima keseluruhan," terangnya. (*)