TRIBUNPALU.COM, PALU - Rektor UIN Datokarama Palu Prof Dr Sagaf S Pettalongi dalam beberapa tahun terus membangun kampus yang dipimpinnya itu.
Pembangunan itu baik non fisik, maupun fisik.
Namun, Prof Sagaf mengakui tak mampu melakukan hal itu sendiri, namun perlu dukungan semua pihak, termasuk rekan dan sahabatnya di kampus.
Untuk memacu semangat civitas UIN Datokarama, pria kelahiran Kabupaten Banggai, 1 Mei 1967, itu menggunakan pendekatan keagamaan.
"Saya menggunakan pendekatan keagamaan kepada teman-teman. Kita pasti di sini sudah pasti dapat penghargaan dari pekerjaan kita, namun di luar itu ada harapan yang lebih luas, yaitu nilai pahala," kata Prof Sagaf saat menjadi narasumber Tribun Motesa-tesa dikutip Minggu (6/32022).
Baca juga: UIN Datokarama Akan Gelar Wisuda dengan Konsep Drive Thru
Suami Dara Dewi tersebut juga mengingatkan civitas UIN Datokarama Palu untuk terus berkarya.
"Jabatan ini ada masanya, tapi karya kita tidak ada masanya, dan nanti akan menjadi amal jariyah kita," tutur Prof Sagaf.
Pendekatan itu pun membuahkan hasil, sehingga Prodi UIN Datokarama Palu meningkat hingga pada 2021 IAIN menjadi UIN Datokarama.
"Ada lima kementerian untuk menjadi UIN dan itu berjenjang. Saya rasakan itu beratnya. Apalagi kala itu kami baru saja diguncang gempa, kemudian ada pandemi Covid-19. Tapi tekat kami lebih besar dan akhirnya kami bisa lalui," jelas Prof Sagaf.
Dia bercita-cita di Sulawesi Tengah tidak hanya ada satu universitas tapi ada beberapa sehingga sama-sama memberikan akselerasi dan kesempatan kepada generasi mendapat pendidikan terbaik di perguruan tinggi.(*)