Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fadhila
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kue Tetu menjadi jajanan paling dicari umat Muslim di Kota Palu, Sulawesi Tengah, jelang berbuka puasa.
Kue Tetu adalah kue tradisional khas dari Sulawesi.
Bahan utama untuk membuat kue ini adalah tepung terigu dan tepung beras.
Kue Tetu memiliki cita rasa yang manis dan gurih.
Karena wadahnya itulah yang membuat Kue Tetu biasa disebut juga sebagai kue perahu.
Di Kota Palu, Kedai Tetu Fresh selalu ramai jelang waktu buka puasa.
Kedai di Jl Balai Kota Timur, Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, itu selalu menjajakan Kue Tetu dalam kondisi panas alias baru keluar dari kukusan.
Baca juga: Tim Safari Ramadan Sambangi Masjid Jami Talise, Takjub Jemaah Masih Penuhi Saf Tarawih
Pemilik Kedai Tetu Fresh Zulkifli Wirawan menceritakan awal mula kepikiran membuat kue tradisional itu dalam keadaan panas.
"Kepikiran buat Tetu Fresh karena sebagian warga di Media Sosial sering komplain terkait Tetu sudah basi dijual kembali oleh penjual tak bertanggung jawab," ucap Zulkifli kepada TribunPalu.com, Minggu, (9/4/2023).
Lantaran hal itu, keluarganya bertekad membuat Kue Tetu yang fresh.
"Walaupun Tetu yang baru dimasak, yang penting warga yang datang beli liat proses masaknya, dijamin masih panas dan tidak basi," ujarnya.
Zulkifli mengatakan, dalam sehari bisa membuat 1.600 Kue Tetu per hari.
Harganya dibanderol Rp 5ribu per mika (Isi 3).
Terdapat 2 varian, Gula Merah dan Gula Putih.
Ia mengatakan, tetu fresh itu dimasak selama 5-3 menit saja.
Omzet dari Tetu Fresh ini mencapai Rp3 Jutaan per hari.
(*)