Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli
TRIBUNPALU, PARIMO - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Parigi Moutong (Parimo) Amrullah Almahdali-Ibrhaim Hafid memaparkan sejumlah program dalam debat publik ketiga Pilkada Parimo 2024.
Debat kandidat putaran ketiga Pilkada Parigi Moutong adalah rangkaian debat terakhir untuk calon bupati dan wakil bupati Parimo.
Debat tersebut membahas tema Memperkokoh Kebangsaan dan NKRI, serta Menyerasikan Pembangunan Daerah.
Adapun tema yang diambil adalah Memperkokoh Kebangsaan dan NKRI, serta Menyerasikan Pembangunan Daerah.
Baca juga: Tim Escape Disiagakan, Debat Publik Kedua Paslon Bupati Sigi 2024 Berjalan Lancar
Acara debat yang disiarkan langsung di Kompas TV itu berlangsung di Kantor Bupati Parigi Moutong, Jl Kampali, Kecamatan Parigi, Sulawesi Tengah, Rabu (13/11/2024). Pukul 20.30 WITA.
“Kami hadir untum menyampaikan visi-misi kami, yang utama adalah membangun desa dan menata Kota,” ujar Amrullah Almahdali.
1.
Lebih lanjut, Amrullah Almahdali mengatakan bahwa untuk mengakselerasi pembangunan daerah, ia akan menggarap Daerah Otonomi Baru (DOB).
Tak hanya itu, Amrullah Almahdali juga menjanjikan bakal mengembalikan status lapangan Toraranga yang ada di Parigi menjadi sebagai mana fungsinya serta membangun Masjid Agung Daerah.
Sementara itu, calon bupati Ibrahim Hafid dalam debat itu mengatakan bahwa jika mereka terpilih maka ia akan mencari cara agar masyarakat tidak terjebak program dan Konflik Andaria.
Baca juga: Debat Ketiga Pilkada Parimo, Erwin Burase-Abdul Sahid Paparkan Program 4 Pilar Desa
“Dalam misi kami misi kami nantinya adalah bagaimana caranya menyelesaikan konflik dan agraria melalui tim terpadu sesuai dengan stekholder, pemerintah, keamanan masyarakat sipil dengan prinsip mengedepankan lagi penanganan persuasif daripada represif,” ujarnya
Adapun terkait penataan pasar tradisional, Amirullah mengatakan bahwa pasar itu adalah ekosistem lingkungan untuk menciptakan integrasi sosial.
“Nantinya kami juga akan memperkuat peran partisipasi dari lembaga adat dan keamanan, dalam menyelesaikan konfirmasi dan sosialisasi dan implementasi budaya dan gotong royong, dalam menyelesaikan konflik sosial budaya kadang,” tutupnya. (*)