TRIBUNPALU.COM - Wakil Ketua MPR RI, Abcandra Muhammad Akbar Supratman, bersama Kakanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan, Andi Basmal, pada Rabu (5/2/2025), meluangkan waktu untuk mengunjungi Fatma Masuara, seorang warga Buol, Sulawesi Tengah.
Fatma Masuara saat ini dirawat di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, akibat menderita tumor ganas Sinonasal Stadium 4.
Kunjungan Pimpinan MPR RI dari Kelompok DPD RI ini merupakan wujud kepedulian terhadap sesama, khususnya kepada pasien yang mengalami tumor ganas.
Agus Arbain, salah satu putra pasien, sangat menghargai kunjungan tersebut mewakili keluarganya.
Baca juga: Prabowo Subianto Isyaratkan Reshuffle Kabinet Sebagai Peringatan untuk Para Menteri
“Alhamdulillah, kunjungan beliau beserta jajaran Kanwil Kemenkumham Sulsel ini merupakan sebuah kehormatan bagi saya dan seluruh keluarga. Teristimewa bagi ibu saya yang selama ini terbaring di rumah sakit. Jujur, kunjungan beliau ini menambah semangat kami dalam mendampingi ibu. Atas nama seluruh keluarga, saya menyampaikan syukur dan terima kasih atas kepedulian beliau,” ujarnya.
Menurut Agus, kunjungan serta pesan moril yang sempat disampaikan Anggota DPD RI Dapil Sulawesi Tengah ini, dinilainya sangat berarti dan memiliki makna yang luarbiasa oleh keluarga. “Terus terang, saya terharu atas kepedulian serta pesan-pesan beliau,” ungkap dia.
Kunjungan AM. Akbar Supratman untuk melihat langsung kondisi pasien tumor ganas itu sendiri, dilakukan atas dasar niat tulus dan kepedulian kepada sesama manusia, setelah membaca kondisi pasien di media massa.
Baca juga: PT CPM Tegaskan Tidak Ada Pemutusan Kontrak dengan AKM, Penyesuaian Dilakukan Sesuai Regulasi
Seperti diberitakan sebelumnya, Fatma Masuarah (69) tahun warga Desa Lakea II Kecamatan Lakea Kabupaten Buol Sulawesi Tengah, sedang menjalani perawatan medis di RSUP Wahidin Sudirohusodo Kota Makasar, karena penyakit tumor ganas yang dideritanya berdasarkan diagnosa dokter ahli.
“Jadi sebelumnya, kami telah berupaya melakukan pengobatan, baik ke RSUD Mokoyurli Buol, RSUD Mokopido Toli Toli dan ke RSUD Habibie Ainun Kota Gorontalo. Tapi upaya itu belum membuahkan hasil maksimal, sehingga kami meminta rujukan ke RSUP Wahidin Makasar untuk dilakukan tindakan operasi,” jelas Agus Arbain kepada media massa.
Baca juga: HIPMI Morowali Gelar Sosialisasi dan Perekrutan Anggota Baru
Namun, permasalahan yang dihadapi keluarga dalam proses operasi tersebut, lanjut Agus adalah soal biaya operasi yang diperkirakan sesuai keterangan dokter membutuhkan biaya sebesar Rp100 juta yang tidak mampu dipenuhi pasien dan keluarganya, akibat keterbatasan ekonomi.
Untuk itulah, lanjut Agus, pihak keluarga sangat membutuhkan kepedulian, baik dari pihak pemerintah Kabupaten Buol maupun para dermawan lainnya untuk dapat membantu donasi biaya pengobatan ibunya sesuai keikhlasan. Sehingga dengan donasi itu diharapkan dapat membantu proses pelaksanaan tindakan operasi penyakit yang diderita pasien selama ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com