Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi
TRIBUNPALU.COM, DONGGALA – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Donggala menyebut wilayah pedesaan kini rawan menjadi sasaran peredaran narkoba.
Sasar pedesaan diakibatkan rendahnya literasi masyarakat.
Kepala BNN Donggala, Khrisna Anggara, mengatakan program Desa Bersinar atau Desa Bersih dari Narkoba bukan program baru.
Baca juga: Takut Gempa Susulan, Dua Sekolah di Pamona Tenggara Poso Terpaksa Belajar di Luar Kelas
Menurutnya program ini telah digalakkan selama bertahun-tahun untuk mengatasi kondisi tersebut.
"Program ini menyasar desa-desa yang dinilai rawan penyalahgunaan," ujarnya saat Podcast Tribun Motesa Tesa, Jumat (25/7/2025).
Ia beranggapan penyalahgunaan narkoba tidak hanya terjadi di perkotaan.
Data BNN menunjukkan angka penyalahgunaan di desa juga cukup tinggi.
"Desa jadi tempat strategis karena pemahaman masyarakat masih rendah. Banyak informasi sesat dari bandar yang dipercaya," ucapnya.
Ia menambahkan, sebagian warga bahkan mengira sabu bisa meningkatkan produktivitas kerja karena membuat tubuh aktif dan sulit tidur.
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Selasa 29 Juli 2025: Leo Perlu Refleksi, Aquarius Bersikaplah Lembut
"Makanya ada yang bilang sabu bikin rajin kerja. Ini jelas salah kaprah," tegas Khrisna Anggara.
Keterbatasan pemerintah dalam menjangkau seluruh wilayah membuat peran serta masyarakat sangat dibutuhkan.(*)