Prabowo Instruksikan Dapur MBG Standardisasi Alat, Capai 100 Persen Gizi, Nol Persen Insiden

Presiden menetapkan target tinggi untuk program MBG yakni 100 persen pemenuhan gizi dengan nol persen insiden.

Editor: Lisna Ali
Tangkap Layar YouTube/ Sekrrtariat Kabinet
PROGRAM MBG - Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin (5/5/2025). Presiden menetapkan target tinggi untuk program MBG yakni 100 persen pemenuhan gizi dengan nol persen insiden. 

3. Masalah Teknis dan Implementasi di Lapangan

Isu satu ini menyangkut pelaksanaan program di tingkat lokal:

  • Tunggakan Pembayaran: Beberapa laporan menunjukkan adanya masalah pembayaran kepada pihak penyedia (supplier) atau pengelola dapur. Hal ini sempat menyebabkan penutupan dapur umum karena tunggakan.
  • Tata Kelola Lembaga: Adanya kritik mengenai tata kelola kelembagaan yang dianggap belum jelas, mulai dari koordinasi antar-kementerian, hubungan antara pusat dan daerah, hingga pengaturan kerja sama dengan mitra pelaksana.
  • Keterlibatan UMKM vs Kualitas: Meskipun program bertujuan memberdayakan UMKM, tantangannya adalah bagaimana menjaga standar higienitas dan gizi yang tinggi di seluruh 12 ribuan dapur yang terlibat, mengingat skala program yang sangat masif.

Tujuan Program MBG

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif utama pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis kepada kelompok sasaran tertentu, terutama anak-anak, sebagai bentuk investasi jangka panjang untuk kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Tujuan utama MBG sangat luas, mencakup aspek kesehatan, pendidikan, dan ekonomi:

1.Peningkatan Gizi dan Kesehatan:

  • Memastikan kebutuhan gizi harian sasaran terpenuhi sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG).
  • Mengatasi masalah stunting (gizi kurang), gizi buruk, serta defisiensi gizi mikro pada anak-anak.

2. Dampak Pendidikan:

  • Meningkatkan partisipasi dan kehadiran siswa di sekolah.
  • Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung sehingga meningkatkan prestasi akademik.

3. Penggerak Ekonomi Lokal:

  • Memberdayakan UMKM, petani, nelayan, dan peternak lokal dengan menjadikan mereka sebagai pemasok bahan baku makanan.
  • Menciptakan jaringan ekonomi yang luas melalui pembentukan ribuan dapur umum di tingkat desa dan daerah.


(*) 

Artikel telah tayang di Tribunnews.com

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved