Bukan Jaringan Terorisme, Densus 88 Sebut Pelaku Ledakan SMAN 72 Lakukan Copycat

Densus 88 Antiteror Polri mengungkap fakta baru mengenai kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta.

|
Editor: Lisna Ali
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO/Kompas TV
LEDAKAN SMA 72 - Densus 88 Antiteror Polri mengungkap fakta baru mengenai kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta. 
Ringkasan Berita:
  • Densus 88 Antiteror Polri mengklasifikasikan tindakan Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta sebagai tindak kriminal umum dan aksi copycat.
  • Polda Metro Jaya memastikan pelaku tidak terafiliasi dengan kelompok terorisme.
  • Pemicu utama tindakan ABH disebut karena kurangnya perhatian dari keluarga dan akumulasi rasa ketidaksukaan.

TRIBUNPALU.COM - Densus 88 Antiteror Polri mengungkap fakta baru mengenai kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading.

Pelaku, yang berstatus Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH), diketahui terpapar ideologi Kekerasan.

Paparan tersebut berasal dari komunikasi transnasional yang berkembang di dunia maya.

Hal ini disampaikan oleh PPID Densus 88 Anti Teror Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana melalui Konferensi pers di Polda Metro Jaya pada Selasa (11/11/2025).

Meskipun terpapar, AKBP Mayndra menegaskan ABH tidak terlibat dalam aksi Terorisme.

"Tidak ditemukan adanya aktivitas Terorisme yang dilakukan oleh ABH," katanya.

Aksi yang dilakukan pelaku diklasifikasikan sebagai tindakan kriminal umum.

ABH sangat mungkin terpapar aliran kekerasan dari dunia maya.

Atas perkembangan aksi terorisme global, ABH kemudian meniru tindakan pengeboman.

Aksi pelaku adalah bentuk inspirasi dari Kekerasan yang berkembang di berbagai benua.

"Jadi kalau rekan-rekan lihat di dalam senjata airsoft gun (yang dibawa pelaku) di permukaannya ditulis berbagai macam nama tokoh teroris maupun ideologi yang berkembang, hampir di beberapa benua, yaitu di eropa maupun di Amerika," tuturnya.

Baca juga: SOSOK FN, Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta, Dikenal Pendiam Akun Medsosnya Penuh Kode Ancaman

Densus 88 menyebut tindakan ini sebagai copycat

Densus 88 memandang ABH melakukan copycat atau peniruan atas aksi Kekerasan dan Terorisme.

Seperti diketahui, peristiwa ledakan di lingkungan SMAN 72 Jakarta terjadi pada Jumat (7/11/2025) siang.

ABH membawa tujuh bom, empat di antaranya meledak.

Ledakan tersebut menyebabkan puluhan orang luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya sudah memastikan pelaku tidak terafiliasi kelompok Terorisme.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengungkap motif pelaku.

Kombes Budi Hermanto mengungkap menyebut tindakan pelaku dipicu oleh kurangnya perhatian dari keluarga.

"Apakah ada kaitan dengan pelaku teror? kita juga ingin meluruskan kepada masyarakat memang terjadi di tempat ibadah tetapi yang bersangkutan ini bukan anti Islam," katanya.

Pelaku memiliki wujud rasa ketidaksukaan yang tidak ia sampaikan secara frontal.

Mantan Kapolres Malang Kota ini menyebut pelaku anak ini masih berstatus anak berhadapan dengan hukum. 

Namun hingga kini polisi belum mengungkap identitas terduga pelaku.

"Jangan sampai dipikirkan ini menjadi anti-Islam terus ataupun ini memang perbuatan murni berangkat dari dirinya sendiri," tukasnya.

Saat ini, ABH masih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.

Polisi telah menggeledah rumah pelaku dan menyita buku hingga dokumen sebagai barang bukti.

Kombes Budi enggan mengungkapkan materi pemeriksaan terhadap orang tua pelaku. 

 Dia hanya menyebut orang tua pelaku bekerja sebagai pegawai swasta.

"Dari hasil pemeriksaan awal, ada wujud rasa ketidaksukaan, rasa menyampaikan tetapi tidak secara frontal (yang diungkapkan pelaku)," imbuhnya.(*)

Artikel telah tayang di Tribunnews

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved