Kapolresta Palu Apresiasi Aksi Damai Mahasiswa dan Masyarakat: Cermin Kedewasaan Berdemokrasi

TRIBUNPALU.COM - Kapolresta Palu, Kombes Pol Deny Abrahams menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya para tokoh agama, tokoh pemuda, masyarakat umum, serta mahasiswa atas aksi demonstrasi tertib dan damai.

Menurut Kombes Pol Deny Abrahams, partisipasi aktif dari seluruh pihak dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya aksi merupakan bentuk kedewasaan berdemokrasi di Kota Palu.

Baca juga: Tim Dai Satgas Madago Raya Jalin Sinergi dengan Warga Kelurahan Loji Parimo untuk Menjaga Keamanan

“Saya selaku Kapolresta Palu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh tokoh agama, tokoh pemuda, masyarakat, dan adik-adik mahasiswa yang telah menyampaikan pendapat dengan cara yang baik, tertib, dan damai. Ini adalah cerminan dari komitmen bersama dalam menjaga situasi yang aman dan kondusif di Kota Palu,” ujar Kapolresta.

Ia juga menegaskan bahwa Polresta Palu akan selalu siap mengawal dan mengamankan giat menyampaikan pendapat dimuka umum dan berekspresi selama dilakukan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

“Kami dari kepolisian mendukung penyampaian pendapat di muka umum yang dilakukan secara bertanggung jawab. Mari kita terus jaga Palu agar tetap aman, damai, dan sejuk,” tambahnya.

Baca juga: PLN UP3 Palu: Pelatihan Modifikasi Motor Listrik Dorong SDM Kejuruan Siap Hadapi Transisi Energi

Aksi demonstrasi yang digelar oleh kelompok mahasiswa bersama elemen masyarakat di Kota Palu berjalan lancar, dengan pengawalan aparat keamanan yang humanis.

Berikut adalah ringkasan mengenai konteks dan isu-isu yang memicu demonstrasi saat ini:

Isu Utama yang Memicu Protes

Kenaikan Tunjangan Anggota DPR: Salah satu isu yang paling sensitif dan memicu kemarahan publik adalah rencana kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR yang dianggap sangat besar, di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sulit. 

Pernyataan dan tingkah laku sebagian anggota dewan yang dianggap tidak peka juga menjadi bahan bakar bagi demonstrasi.

Masalah Ketenagakerjaan: Aksi demonstrasi yang melibatkan buruh menyoroti beberapa tuntutan, seperti:

Penghapusan sistem kerja alih daya (outsourcing).

Kenaikan upah minimum.

Penghentian Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal.

Penolakan terhadap undang-undang atau kebijakan yang dianggap merugikan pekerja, termasuk UU Cipta Kerja.