Diperiksa di Polda Metro Jaya, Lita Gading Sebut Kritik ke Anak Ahmad Dhani Bukan Bully

TRIBUNPALU.COM - Proses penyidikan kasus dugaan perundungan kepada anak Ahmad Dhani dan Mulan Jameela, SA, saat ini sudah berjalan.

Diketahui, terlapor Lita Gading telah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, pada Jumat (29/8/2025).

Saat ditemui, Lita Gading mengaku dicecar 29 pertanyaan oleh penyidik. Pertanyaan ini seputar laporan dari Ahmad Dhani.

"Tadi ada 29 pertanyaan, menyangkut masalah yang dilaporkan," kata Lita Gading, dikutip dari YouTube Cumicumi.

Lita Gading mengaku mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan merasa tidak bersalah.

Ia beralasan apa yang disampaikannya bukan perundungan. Menurutnya, itu adalah sebuah edukasi publik.

"Pertanyaan-pertanyaan itu mudah sekali saya jawab, karena apa yang saya sampaikan itu bukan sebuah pembullyan," ungkapnya.

Baca juga: Lita Gading Mangkir dari Panggilan Polisi, Kuasa Hukum Ahmad Dhani Kecewa

Lita Gading justru mengaku bingung. Ia heran mengapa dirinya yang malah dilaporkan.

Ia merasa perkataannya justru mengimbau publik untuk tidak melakukan bullying.

"Ini justru tidak boleh melakukan pembullyan, tapi malah dilaporkan pembullyan. Saya bingung jadinya," jelas Lita.

Di sisi lain, Ahmad Dhani diketahui menolak berdamai dengan Lita Gading.

Ia ingin proses hukum tetap berjalan.

Hal ini diungkapkan oleh kuasa hukumnya, Aldwin Rahadian.

Ia mengatakan kliennya belum pernah berbicara soal damai.

"Sampai saat ini saya belum mendengar dari Mas Dhani untuk restorative justice segala macam," ungkap Aldwin Rahadian.

Aldwin menyoroti sikap Lita Gading yang tidak menunjukkan penyesalan dan justru terus melakukan pembenaran.

"Apalagi kan belum apa-apa 'oh saya tidak mau minta maaf'," ujar Aldwin.

Ia merasa Lita Gading tidak mau meminta maaf.

Menurutnya, Ahmad Dhani ingin memberikan efek jera.

Ia berharap kasus ini menjadi pelajaran.

Terlebih, kasus ini menyinggung anak di bawah umur.

"Ini kejahatan kepada anak itu pendekatannya dari pemidanaan, supaya ada efek jera," tandasnya.

Duduk Perkara Ahmad Dhani Lapor Polisi

Dalam unggahan di Instagram-nya, Lita menyoroti sikap Dhani yang kembali menyinggung masa lalu bersama mantan istrinya, Maia Estianty, melalui konten yang ia publikasikan.

Sebagai seorang psikolog, Lita merasa perlu menyampaikan pandangannya secara terbuka.

Ia menyebut tindakan Dhani yang membahas masa lalu secara publik bukanlah hal yang bijak, terutama jika dilihat dari dampaknya terhadap anak.

"Kalau menurut saya seharusnya nggak usah kayak begitu, masa lalu biarlah berlalu. "

"Mau kalian bersihkan seperti apa pun kondisi kalian itu sudah tercatat di seluruh jejak digital," tulis Lita, dalam unggahannya yang dikutip Tribunnews, Minggu (13/7/2025).

Lebih jauh, Lita menyoroti dampak psikologis yang mungkin ditimbulkan kepada SA, anak dari pernikahan Ahmad Dhani dan Maia Estianty.

Ia menyebut, langkah Dhani tersebut justru bisa menciptakan luka emosional dan kebingungan dalam diri sang anak.

"Banyak pertanyaan secara legitimasi, anak yang sudah disahkan dalam arti dibenarkan diri kalian sendiri justru kalian itu menaruh lubang di dalam hati anak kalian sendiri," ujarnya.

Lita juga menyayangkan keputusan Dhani yang terus memunculkan klarifikasi dan konten yang justru memperkeruh suasana.

Ia meminta Dhani maupun istrinya sekarang, Mulan Jameela, untuk menghentikan segala bentuk klarifikasi publik demi kebaikan anak mereka.

"Jadi tolong, Ahmad Dhani dan Mulan, setop membuat klarifikasi, satu peluru itu akan membuka luka lama. "

"Kasihan, SA, benar, aku kasihan sekali sama dia," kata Lita.

Tak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa sebagai anggota DPR RI, Dhani dan Mulan seharusnya bisa menunjukkan sikap yang mencerminkan tanggung jawab publik.

"Kalian kan anggota dewan, dua-duanya, jadi menurut saya tolong cara Anda menyayangi anak Anda tidak dengan cara seperti ini," tuturnya.

Lita juga menilai bahwa membuat konten atau kompilasi yang menyinggung masa lalu adalah bentuk tindakan yang tidak bijak dan justru memperburuk citra pribadi maupun partai.

"Ini sangat salah dengan membuat kompilasi dan sebagainya, tolong perbaiki nama baik kalian dengan cara prestasi baik dalam pribadi maupun di dalam partai," katanya lagi.(*)

Artikel telah tayang di Tribunnews.com