Gempa Bumi

BPBD Sulteng: 15 Kali Gempa Susulan Guncang Poso, 3 Korban Masih Dirawat di ICU

Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, menyampaikan gempa susulan tercatat 15 kali sejak guncangan utama.

|
Penulis: Zulfadli | Editor: Fadhila Amalia
Handover
GEMPA GUNCANG POSO -  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah merilis perkembangan terbaru pascagempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Minggu (17/8/2025) pukul 06.38 WITA. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, POSO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah merilis perkembangan terbaru pascagempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Minggu (17/8/2025) pukul 06.38 WITA.

Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus, menyampaikan gempa susulan tercatat 15 kali sejak guncangan utama.

Warga diminta tetap waspada karena aktivitas seismik masih berlangsung.

Baca juga: Viral Sepatu Paskibraka Tolitoli Copot saat Upacara Pengibaran Bendera

“Warga masih waspada dan kami terus melakukan pemantauan di lapangan,” kata Akris dalam keterangan resminya, Minggu (17/8/2025) siang.

Hingga pukul 11.40 WITA, tercatat 29 warga luka-luka di Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir. 

Sebanyak 13 orang dirujuk ke RSUD Poso, dengan 3 di antaranya masih dalam perawatan intensif di ICU dan menjalani tindakan operasi.

Selain itu, 6 korban dirawat di Puskesmas Tokorondo dan 10 lainnya mendapat penanganan di lokasi kejadian oleh tim medis Dinas Kesehatan Poso.

Satu unit gereja di Desa Masani mengalami kerusakan. Desa Masani dihuni 433 jiwa dari 184 KK, termasuk 31 lansia, 23 balita, dan 5 penyandang disabilitas. 

Data dampak gempa di desa lain—Tokorondo, Towu, Pinedapa, dan Lape—masih dalam pendataan.

BPBD melaporkan kebutuhan mendesak meliputi:

tenda, light tower, alas tidur, selimut, terpal,

Baca juga: Menag Nasaruddin Umar Kenakan Songkok Recca di HUT ke-80 RI

makanan siap saji, perlengkapan bayi, dan obat-obatan.

Tim BPBD bersama aparat desa setempat telah melakukan assessment lapangan dan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Poso untuk percepatan penanganan.

“Upaya tanggap darurat terus dilakukan. Kami fokus pada evakuasi korban, pendataan, dan pemenuhan kebutuhan mendesak warga terdampak,” ujar Akris.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved