Morowali Hari Ini

Senator Febriyanthi Minta Pemerintah Cari Solusi Harga Tiket Pesawat Rute Makassar Morowali Mahal

Mahalnya tiket pesawat ini, disoroti Senator DPD RI Sulteng, Febriyanthi Hongkiriwang yang menyampaikan kalau harga tiket tersebut kerap dikeluhkan.

Penulis: Muhammad Nur Alqadri | Editor: Regina Goldie
HANDOVER / Dokumentasi Pribadi/Febriyanthi
Harga tiket pesawat rute Morowali menuju Makassar (MOH-UPG) dinilai mahal. 

Laporan wartawan TribunPalu.com, Muh Nur Alqadri 

TRIBUNPALU.COM, MOROWALI UTARA - Harga tiket pesawat rute Morowali menuju Makassar (MOH-UPG) dinilai mahal.

Dihimpun dari berbagai sumber harga tiket pesawat rute tersebut berkisar Rp 1,4 juta hingga Rp 2 juta.

Mahalnya tiket pesawat ini, kemudian disoroti Senator DPD RI Sulteng, Febriyanthi Hongkiriwang yang menyampaikan kalau harga tiket tersebut kerap dikeluhkan masyarakat termasuk kalangan pengusaha.

Menurutnya, melihat kondisi ini dapat berdampak pada mobilitas masyarakat termasuk iklim investasi di daerah.

"Minat masyarakat terhadap jalur udara sangat tinggi, tapi harga tiket yang mahal membuat akses semakin terbatas,"ucap Febriyanthi dalam keterangannya saat mengikuti rapat dengan Kemenhub RI Selasa (26/8/2025).

Lantaran harga tiket kerap dikeluhkan masyarakat, ia meminta agar pemerintah pusat dapat segera mencari solusi atas keluhan tersebut

"Pemerintah perlu mencari solusi agar transportasi udara bisa dinikmati semua lapisan,"tegasnya.

Baca juga: Senator Febriyanthi Hongkiriwang Desak Tiga Bandara di Sulteng Jadi Perhatian Pemerintah

Bandara di Sulawesi Tengah

Provinsi Sulawesi Tengah memiliki sejumlah bandara yang tersebar di berbagai kabupaten untuk menunjang konektivitas wilayah yang geografisnya cukup luas dan menantang.

Bandara utama di provinsi ini adalah Bandara Mutiara SIS Al‑Jufrie yang terletak di Kota Palu.

Bandara ini memiliki fasilitas cukup lengkap dan menjadi pintu masuk utama ke ibu kota provinsi. Meski statusnya saat ini adalah bandara domestik, dari segi infrastruktur sebenarnya sudah memenuhi syarat untuk menjadi bandara internasional.

Di bagian timur, tepatnya di Kabupaten Banggai, terdapat Bandara Syukuran Aminuddin Amir yang melayani kota Luwuk dan sekitarnya.

Bandara ini memiliki landasan pacu yang cukup panjang dan menjadi pusat mobilitas udara di wilayah timur Sulawesi Tengah.

Sementara itu, di wilayah pesisir tenggara, ada Bandara Tanjung Api yang berada di Ampana, Kabupaten Tojo Una‑Una. Bandara ini berfungsi penting karena daerah tersebut sebelumnya sangat sulit diakses melalui jalur darat.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Besok, Rabu 27 Agustus 2025 di Sulawesi Tengah, 8 Wilayah Diguyur Hujan Ringan

Di Kabupaten Poso, tersedia Bandara Kasiguncu yang melayani penerbangan domestik.

Wilayah ini cukup strategis, mengingat Poso adalah salah satu kota tua yang juga menjadi titik koneksi antara pesisir dan dataran tengah.

Untuk wilayah utara, terdapat Bandara Pogogul di Kabupaten Buol dan Bandara Sultan Bantilan di Kabupaten Tolitoli.

Keduanya berperan penting dalam membuka akses ke kawasan pesisir utara yang sebelumnya sangat tergantung pada jalur laut atau darat yang memakan waktu lama.

Di wilayah tenggara, tepatnya di Kabupaten Morowali, berdiri Bandara Maleo yang dibangun dan diresmikan pada 2018.

Bandara ini menjadi penghubung vital untuk wilayah industri dan pertambangan yang berkembang sangat pesat di Morowali dan Morowali Utara.

Secara keseluruhan, Sulawesi Tengah memiliki tujuh bandara utama yang melayani penerbangan reguler dan menjadi tulang punggung transportasi udara bagi masyarakat maupun sektor industri.

Kehadiran bandara-bandara ini sangat membantu dalam mempercepat mobilitas, distribusi logistik, serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved