Sulteng Hari Ini
Dugaan Keracunan Massal di Sekolah, Kepala BGN Kunjungi Dapur MBG Talise dan Doda
Dalam agenda kunjungannya, Kepala BGN akan melakukan kunjungan ke dapur MBG di Kota Palu yaitu Doda dan Talise.
Penulis: Supriyanto | Editor: Regina Goldie
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Supriyanto Ucok
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana rapat bersama Gubernur Sulteng, Anwar Hafid di Aula Polibu Gubernur Sulteng, Jl Sam Ratulangi, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu pada Kamis (25/9/2025).
Rapat itu dihadiri oleh Gubenur dan Wakil Gubernur Sulteng, Wakil Wali Kota Palu, Bupati Sigi, Wakil Bupati Parigi Moutong, Wakil Bupati Donggala, pejabat lingkup OPD serta unsur Forkopimda.
Rapat tersebut membahas soal perkembangan isu terkait banyaknya siswa yang mengalami dugaan keracunan makanan setelah mengonsumsi MBG.
Rapat tersebut dimulai sekitar pukul 11.00 WITA.
Dalam agenda kunjungannya, Kepala BGN akan melakukan kunjungan ke dapur MBG di Kota Palu yaitu Doda dan Talise.
Baca juga: 80 Ribu Anak di Bawah 10 Tahun Akses Judi Online, OJK Sulteng Serukan Siaga Orang Tua
Dalam sambutannya, Anwar Hafid menyampaikan bahwa pemerintah Provinsi Sulteng yakin terhadap program astacita Presiden RI.
"Saya yakin program ini akan memberikan berkah kepada Negeri, apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo sudah dilakukan oleh Rasulullah SAW," katanya.
Kasus Dugaan Keracunan Massal MBG di Sulawesi Tengah
Dugaan Keracunan massal yang diduga terkait dengan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) telah terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Tengah, menyebabkan ratusan orang, sebagian besar siswa, jatuh sakit.
Di Banggai Kepulauan, insiden keracunan terjadi pada Rabu, 17 September 2025. Ratusan siswa dari berbagai sekolah, termasuk SD, SMP, dan SMA/SMK, di Kecamatan Tinangkung, Kota Salakan, menjadi korban.
Jumlah korban yang dirawat di RSUD Trikora Salakan dilaporkan mencapai 335 orang. Mereka mengalami gejala seperti gatal-gatal di seluruh tubuh, mual, muntah, wajah bengkak, sesak napas, pusing, dan sakit kepala.
Dugaan awal penyebab keracunan adalah olahan ikan, termasuk ikan cakalang yang diduga tidak layak konsumsi dan ikan tuna goreng saus.
Bareskrim Polri telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini, menyegel dapur penyalur makanan, dan mengirim sampel ke BPOM untuk diuji.
Selain itu, kasus serupa juga dilaporkan di wilayah lain.
Baca juga: BNN dan Rutan Donggala Resmikan Program Rehabilitasi Narkoba untuk Warga Binaan
Rabu, 24 September 2025, 27 siswa SMP Negeri 2 Taopa di Parigi Moutong mengalami pusing dan muntah-muntah setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut.
Mereka dilarikan ke IGD untuk mendapatkan perawatan.
Kasus keracunan juga terjadi di Kota Palu pada Rabu, 27 Agustus 2025, di mana 18 pelajar dari MTs SIS Aljufri Tatura dan SMK Bina Potensi dirawat di Rumah Sakit Bala Keselamatan (RS BK) Palu.
Mereka mengalami gejala pusing, sesak napas, nyeri dada, gatal-gatal, mual, dan muntah.
Pihak penyalur MBG telah mendatangi rumah sakit untuk memantau kondisi para korban. (*)
| PAN Bagi-Bagi Sembako di Palu, Sekretaris DPW: PAN Hadir dengan Kepedulian, Bukan Sekadar Politik |
|
|---|
| Fakultas Teknik Jadi Penyumbang Lulusan Terbanyak di Wisuda ke-132 Untad |
|
|---|
| DKPP Sidang Komisioner KPU Sulteng Terkait Dugaan Pelanggaran Etik |
|
|---|
| Wapresma Unisa Soroti Kepemimpinan MA Alkhairaat Donggala |
|
|---|
| Produk Warga Binaan Sulteng Tembus Panggung Ekonomi Nasional IPPA Fest 2025 di Jakarta |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.