Detik-detik Orang Tak Dikenal Pukul Wasit Usai Laga Persipal Palu vs Barito Putera

TRIBUNPALU.COM, PALU - Wasit yang memimpin laga Persipal Palu vs Barito Putera dipukul pria bertopi usai laga berakhir, Sabtu (22/11/2025).

Pemukulan itu beredar di media sosial dan Viral, Minggu (23/11/2025).

Peristiwa itu terjadi di lorong pemain Stadion Gawalise, Kota Palu.

Pria bertopi dengan kaos hitam langsung memukul wajah wasit yang berada baru masuk koridor stadion.

Aksi pria itu langsung ditahan petugas yang mengawal wasit.

Baca juga: Libas Persipal Palu 0-3, Barito Putera Geser PSS Sleman dari Puncak Klasemen Grup Timur Championship

Pria bertopi itupun lari meninggalkan lokasi usai kejadian.

Peristiwa tersebut tak berhenti sampai di situ.

Dua pria yang berada di koridor juga melancarkan serangan ke wasit namun gagal.

Itu karena petugas Championship mengevakuasi wasit ke dalam ruangan di sekitar koridor.

Keputusan wasit yang tidak adil diduga menjadi pemicu keributan tersebut.

Diketahui, Persipal Palu bertekuk lutuk usai dibantai 0-3 oleh tim tamu Barito Putera dalam lanjutan pekan ke-12 Liga 2 Championship.

Laskar Tadulako sebagai tuan rumah tak mampu menahan gempuran Laskar Antasari hingga pertandingan berakhir.

Ketiga gol Barito Putera dicetak Alexsandro Ferreira menit ke-20 dan 84 serta Ferdiyansyah menit ke-59.       

Baca juga: 4 Tim Papan Bawah Klasemen Championship 2025-2026 Terancam ke Liga 3, Termasuk Persipal Palu

Tingginya intensitas pertandingan memaksa wasit mengeluarkan total lima kartu kuning.

Bahkan pada menit akhir, kedua tim harus main dengan 10 pemain karena mendapat kartu merah.

Yakni Fiktor Pae dari Persipal dan M Aimar Iskandar Alam dari Barito.

Rusdy Matura Turun Lapangan

Ketua Umum Persipal Palu Rusdy Mastura berdiri dari kursi tribun VIP menuju santel ban Stadion Gawalise yang seharusnya hanya diisi perangkat pertandingan.

Fenomena itu terjadi di akhir babak kedua.

Bahkan, Rusdy Mastura ancang-ancang masuk ke lapangan untuk menemui wasit.

Aksi mantan Gubernur Sulteng itupun menjadi perhatian penonton.

Aksi Rusdy Matura itu dianggap sebagai bentuk protes atas beberapa keputusan wasit.

Rusdy Mastura hanya bisa berdiri menyaksikan tim binaannya tak berkutik saat menjadi Barito Putera.(*)