ACT Sudah Bangun Hunian Sementara untuk 1000 KK di Sulteng
Lembaga kemanusiaa global Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus berupaya mempercepat pemulihan korban gempa di Sulawesi Tengah.
TRIBUNPALU.COM, PALU - Lembaga kemanusiaa global Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus berupaya mempercepat pemulihan korban gempa di Sulawesi Tengah.
Berbagai pemenuhan kebutuhan warga diupayakan tersuplai secara baik.
Begitupun penyediaan sarana dan prasarana untuk ribuan korban di kabupaten dan kota terdampak.
Satu di antara upaya maksimal itu, ialah membangun kembali sarana tempat tinggal, pendidikan, dan tempat ibadah.
• Segera Merapat ke Arema, Sylvano Comvalius Sudah Jalani Tes Medis di Malang
Koordinator Program ACT Sulawesi Tengah, Mustafa mengatakan, sampai saat ini ACT telah membangun shelter, sekolah darurat, sekolah permanen dan masjid.
"Kami juga sudah membangun MCK di 10 titik dengan total 74 pintu yang tersebar di Palu, Sigi dan Donggala," katanya di Kantor ACT Cabang Palu, Rabu (24/4/2019) siang.

Untuk jumlah hunian sementara yang telah dibangun ACT ialah sebanyak 13 Shelter yang tersebar di daerah terdampak bencana.
Hunian yang terbangun itu menampung 1000 kepala keluarga.
• Hanum Rais Sebut Partai Nasib Satu Koma, Tsamara Amany: Kami Tidak Akan Melakukan Pembodohan Publik
Sementara untuk bidang pendidikan, ACT telah membangun 12 sekolah darurat dan 8 sekolah permanen.
"Jadi untuk sekolah lebih banyak kami bangun di Sgi," ungkapnya.

Alasannya dikarenakan bayak sekolah di Kabupaten penghasil beras itu rusak permanen.
"Alhamdulillah, siswa bisa melaksanakan ujian kemarin," ujarnya.
• Pilih Satu Kartu Tarot, dan Ketahui Apa Pesona Terkuatmu di Mata Teman-teman
Belum lama ini, ACT juga telah membangun 2 masjid permanen di Kelurahan Tondo, Kota Palu dan Desa Potoya, Kabupaten Sigi.
"Yang jelas kami sembisa mungkin mengurangi penderitaan warga. Alhamdulillah para warga bisa terbantu," pungkasnya. (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)