Pilpres 2019
Keluarga Korban Kericuhan 22 Mei Mengadu ke DPR, Ayah Harun Al Rasyid: Sulit Mengambil Jenazah
Perwakilan keluarga korban meninggal dalam kerusuhan 22 Mei mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
TRIBUNPALU.COM - Perwakilan keluarga korban meninggal dalam kerusuhan 22 Mei mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Pada Senin (27/52019) sejumlah anggota keluarga korban bertemu dengan wakil ketua DPR Fadli Zon menunjukkan sejumlah bukti berupa foto dan video peristiwa kerusuhan 21 dan 22 Mei.
Satu di antara orang tua korban, Didin mengungkapkan sulitnya proses saat akan mengambil jenazah anaknya.
"Yang saya bingung waktu mengambil jenazah anak saya itu sulit, sulit sekali," ujar Didin, dilansir TribunPalu.com dari kanal Youtube Kompas TV.
• Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin Disebut Terima Rp 70 Juta di Kasus Suap Pengisian Jabatan
Didin juga berharap adanya keadilan atas peristiwa yang menimpa anaknya tersebut.
"Harapannya ya saya minta keadilan aja karena anak saya ini masih di bawah umur jadi korban penembakan."
"Seluruh Indonesia tahu, anak-anak di Indonesia ini sudah menjadi korban, jadi salah satunya anak saya. Jadi saya minta keadilan," ujar Didin.
Bahkan menurutnya hingga saat ini ia belum mendapatkan hasil autopsi.
"Hasil autopsi saya belum terima sampai sekarang, jadi tidak ada," sambung Didin.
Seperti diketahui anak Didin bernama Harun Al Rasyid menjadi korban meninggal pada aksi 22 Mei.
Saat itu Harun Al Rasyid sedang bersama temannya yang bernama Angga sedang berada di warung makan di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019) siang.
Lantas Harun Al Rasyid mengajak Angga untuk melihat kerusuhan di daerah Slipi.
Namun saat kerusuhan mulai pecah, paha Harun Al Rasyid terkena gas air mata.
Angga kemudian mengajak Harun Al Rasyid untuk kembali ke rumah.
Namun Harun Al Rasyid menolak dan mengajak Angga untuk kembali melihat kerusuhan tersebut.