Kabar Politik
Acara Pernyataan Sikap Relawan Prabowo-Sandi Ricuh, Ini Tiga Penyebab Kesalahpahaman Antarpendukung
Berikut tiga alasan kericuhan yang terjadi pada acara Pernyataan Sikap dan Konsolidasi Relawan dan Pendukung Prabowo-Sandi Pasca Putusan MK.
TRIBUNPALU.COM - Acara pernyataan sikap koalisi dan relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Korpas) guna menyikapi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam hal sengketa Pilpres 2019 berakhir ricuh.
Acara yang bertajuk 'Pernyataan Sikap dan Konsolidasi Relawan dan Pendukung Prabowo-Sandi Pasca Putusan MK' ini berisi pembacaan sikap oleh Korpas ini digelar pada Selasa (2/7/2019) di D Hotel, Jakarta Selatan.
Kericuhan tersebut dipicu oleh pernyataan sikap Korpas yang dianggap melenceng dari tema acara.
Mulanya, acara berjalan lancar saat Florence mewaliki Korpas membacakan sikap relawan yang sudah disiapkan dan ditulis dalam kertas.
• Prabowo Gagal Jadi Presiden, Sekretaris Pribadi: Selama Nafas Masih Melekat Saya Setia Bersama Bapak
Semua relawan pun mengaminkan pernyataan-pernyataan dari Florence tersebut.
Namun, semua relawan pendukung menyatakan kekecewaannya ketika mendengar penyataan terakhir dalam teks yang dibacakan.
Lantaran isinya dianggap relawan terkesan memberi selamat dan dukungan Korpas kepada presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Relawan pun beradu argumentasi dan mengekspresikan rasa kekecewaannya dengan mencopot banner acara.
Kemarahan relawan tersebut lantaran mereka merasa dijebak oleh panitia.
• Prabowo-Sandi Dikabarkan Absen di Acara Penetapan Presiden Terpilih, Ini Komentar KPU
Sementara itu, awalnya Florence mengaku diundang menjadi pembicara dalam acara tersebut.
Namun, ia pun mengakui ada kejanggalan dalam naskah pernyataan tersebut.
Sebab, menurut Florence, ia diundang sebagai pembicara tetapi justru disuruh untuk membacakan deklarasi.
"Saya datang ke sini sebagai pembicara, saya diundang tetapi saya disuruh membacakan deklarasi," ujar Florence.
Isi teks tersebut menurut para relawan berisi pernyataan Sandiaga Uno, yang ditambahkan beberapa kalimat bernada dukungan untuk pemerintahan baru.
Sementara, panitia menyatakan akan bertanggung jawab atas kericuhan yang terjadi.