Palu Hari Ini
Palu Hari Ini: Warga Pesisir Pantai Teluk Palu Gantung Barang Milik Korban Tsunami di Atas Pohon
“Anak-anak di sini berinisiatif mengumpulkan barang milik korban, untuk mengenang sekaligus menjadi tanda, bahwa di sini pernah terjadi tsunami,”
Penulis: Haqir Muhakir |
TRIBUNPALU.COM, PALU – Hal unik dilakukan oleh remaja di sekitar Pantai Teluk Palu, tepatnya di Jalan Komodo, RT 2 RW 1 Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
Mereka mengumpulkan barang milik korban tsunami tanggal 28 September 2018, kemudian menggantungnya di atas pohon tepat di bibir pantai.
Siapa pun yang melintas dan melihat pasti akan tertegun, bahkan sedih bisa menyaksikan dasyatnya hataman tsunami di lokasi tersebut.
“Anak-anak di sini berinisiatif mengumpulkan barang milik korban, untuk mengenang sekaligus menjadi tanda, bahwa di sini pernah terjadi tsunami,” ungkap Aco alias Abdillah, warga Jalan Komodo, Kelurahan Talise.
• Dua Korban Bencana Palu Diamankan Polisi karena Diduga Menjambret
Berbagai barang digantung di pohon tersebut, mulai pakaian seperti baju, celana, aksesoris seperti sepatu tas, topi, sampai barang elektronik.
Barang-barang tersebut dikumpulkan dari lokasi sekitar pohon di Jalan Komodo tersebut.

Berdasarkan informasi warga sekitar, kegiatan menggantung barang milik korban tsunami itu berlangsung sejak 2 bulan pasca bencana 28 September 2018.
Pesisir pantai di Jalan Komodo itu menjadi salah satu titik terparah yang dihantam tsunami, yang mengakibatkan akses lalu lintas di daerah itu putus.

Sehingga satu-satunya akses mudah untuk menuju lokasi pohon tempat menggantung barang milik korban tsunami itu, melewati Jalan Cut Mutia.
• 4 Orang Pelaku Judi Sabung Ayam di Kurra Toraja Diciduk Polisi

“Untuk di pantai talise ini, hanya di sini ada dibuat memorial seperti ini, dengan menggantung barang-barang milik korban tsunami,” tambah Abdillah.
Saat bencana alam 28 September 2018 terjadi, kawasan pantai teluk palu menjadi salah satu daerah yang paling banyak menelan korban, termasuk di Jalan Komodo.
Waktu itu, gelombang setinggi 9-10 meter menyapu rata ratusan warga yang sedang beraktivitas di pesisir pantai.
(TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)