7 Dampak Buruk Penggunaan Sandal Jepit dalam Jangka Panjang, Termasuk Sebabkan Sakit Pada Tumit
Studi ilmiah menunjukkan, penggunaan sandal jepit dalam waktu yang lama memiliki bahaya tersendiri terhadap kesehatan.
lihat foto
TRIBUNPALU.COM - Hampir semua orang pasti memiliki sandal jepit sebagai salah satu jenis alas kaki yang dipakai sehari-hari.
Sandal jepit dianggap sebagai alas kaki yang paling nyaman dan terjangkau.
Selain itu, sandal jepit alias flip-flop dipakai ketika cuaca sedang panas.
Namun, rupanya penggunaan sandal jepit tidak selalu baik untuk kesehatan.
Studi ilmiah yang dipimpin oleh American Podiatric Medical Association menunjukkan, penggunaan sandal jepit dalam waktu yang lama memiliki bahaya tersendiri terhadap kesehatan, mengutip laman Brightside.
Ini disebabkan di antaranya oleh jamur, kalus (kapalan), atau posisi jari kaki yang menjepit bagian tengah sandal.
Berikut TribunPalu.com telah merangkum tujuh alasan untuk mengurangi penggunaan sandal jepit demi kesehatan, dari laman Brightside.
1. Risiko bakteri dan jamur.
Berjalan-jalan menggunakan sandal jepit mengubah kaki menjadi sarang bakteri.
Satu di antara jenis bakteri itu adalah staphylococcus yang tidak diragukan lagi merupakan satu di antara jenis yang berbahaya.
Bakteri staphylococcus berbahaya terutama bagi luka terbuka, bahkan dalam kondisi parah, bisa membutuhkan tindakan amputasi.
Selain itu, penggunaan sandal jepit dalam waktu yang lama dapat memicu infeksi jamur seperti kutil dan "athlete's foot" (Tinea pedis atau kutu air).
2. Gangguan pada tumit.
Ketipisan sol atau alas pada sandal jepit berarti bahwa, setiap kali melangkahkan kaki, tumit tertekan dengan kuat dan tekanan yang berulang ini dapat menyebabkan rasa sakit terutama ketika mengenakan sandal jepit dalam jangka waktu yang lama.
3. Langkah yang lebih lambat.
