Palu Hari Ini
Palu Hari Ini: Makna dan Arti Rupa Ikon Baru Kota Palu, Tugu Sambulu Gana
Pemerintah Kota Palu sendiri menyebut arti ‘Sambulu Gana’ adalah dulang pembuka pembicara saat melakukan ritual
Penulis: Haqir Muhakir |
TRIBUNPALU.COM, PALU - Rabu malam (10/7/2019), Wali Kota Palu Hidayat dan Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said, meninjau langsung pemanfaatan Tugu Nol Kilometer Kota Palu
Tugu berbentuk simpul tersebut memakan waktu pembangunan selama sepuluh bulan dari akhir Agustus 2018 sampai Juni 2019.
Sepanjang kurun waktu tersebut, pembangunannya sempat terhenti akibat gempa yang terjadi pada 28 September 2018 lalu.
Kini, tugu yang menelan total anggaran Pemerintah Kota Palu hingga Rp2 Milyar telah difungsikan.
• Palu Hari Ini: TPS di Kelurahan Duyu Palu Ditutup Pemilik Lahan, Warga Bingung Buang Sampah ke Mana
Tugu Nol kilometer yang dikerjakan oleh PT. Lambara tersebut saat ini menjadi ikon baru Kota Palu, setelah Jembatan Palu IV yang pernah menjadi ikon roboh akibat hantaman tsunami.
Menurut Walikota Palu Hidayat, pembangunan Tugu Nol kilometer ini menggunakan konsep lima simbol yang ada dalam kehidupan manusia.
“Tugu ini merupakan salah satu tempat baru untuk berswafoto baik warga lokal maupun wisatawan yang berkunjung ke Palu,” kata Hidayat.

Hidayat juga berharap ke depan akan menambah monumen seperti ini untuk menjadi ikon Kota Palu.
Kata Hidayat, tugu itu memang diberi nama Tugu Nol Kilometer, namun sejumlah pihak menyebutnya ‘Tugu Sambulu Gana’.
Pemerintah Kota Palu sendiri menyebut arti ‘Sambulu Gana’ adalah dulang pembuka pembicara saat melakukan ritual
• Prakiraan Cuaca di Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Utara, Jumat (12/7/2019) Palu Cerah
Sambulu Gana, dianggap sangat penting ada di dalam suatu ritual adat budaya Kaili, karena memiliki makna yang sangat dalam.
Sebab, di dalam Sambulu Gana tersebut, ada bahan utama dalam proses ritual adat budaya Kaili berupa, buah pinang, gambir, sirih, Kapur sirih dan juga tembakau.
Tanpa adanya dulang pembuka pembicara tersebut, suatu ritual adat di Tanah Kaili, tidak akan dijalankan atau dilanjutkan.
Karena, syarat utama yang harus ada dalam suatu ritual itu, adalah Sambulu Gana sehingga, filosofi dari Sambulu Gana, dianggap sangat dalam dan kuat.
Ada empat hal mendasar dari pembangunan Tugu Sambulu Gana ini yang perlu diketahui.