Terkini Internasional

Resmi Diakui Pemerintah Jepang Sebagai Suku Asli, Suku Ainu Punya 6 Fakta Unik Ini

TribunPalu.com telah merangkum beberapa fakta menarik tentang Suku Ainu dari laman jpninfo.com.

Roderick Eime via local-moda.blogspot.com
Suku Ainu di Jepang dengan kostum tradisionalnya. 

TRIBUNPALU.COM - Pemerintah Jepang, Jumat (15/2/2019), menerbitkan undang-undang yang mengakui etnis minoritas Ainu sebagai suku asli negeri tersebut.

Tentu ini merupakan sejarah baru bagi Jepang.

Sebab, bangsa Ainu, yang sebagian besar tinggal di Pulau Hokkaido, telah lama menderita akibat kebijakan asimilasi paksa.

Lalu, sebenarnya siapa dan seperti apa Suku Ainu tersebut?

Habitat Hilang Akibat Pemanasan Global, Beruang Kutub Invasi Kota di Kepulauan di Rusia

Berikut TribunPalu.com telah merangkum beberapa fakta menarik tentang Suku Ainu dari laman jpninfo.com.

1. Suku Ainu sudah berada di Jepang sejak periode Jomon, antara tahun 14.500 hingga 300 SM.

Ini artinya, Suku Ainu sudah ada di Jepang, khususnya di Pulau Hokkaido selama sekitar 16.500 tahun.

2. Suku Ainu tidak diakui secara resmi oleh pemerintah Jepang hingga 2008.

Meski sudah berada di Jepang jauh lebih lama dibandingkan masyarakat modern Jepang, Suku Ainu mengalami diskriminasi dan pengabaian hingga 2008.

Menurut pemerintah, ada sekitar 25.000 orang Ainu di Jepang.

Namun, menurut beberapa sumber lain, jumlah itu kemungkinan jauh lebih besar.

3. Suku Ainu didiskriminasi dalam waktu yang sangat lama.

Bahkan, beberapa sumber mengatakan, Suku Ainu diperbudak.

Meski begitu, belum ada bukti yang cukup untuk memperkuat dugaan ini.

Hingga 1997, pemerintah melarang aktivitas budaya Suku Ainu dengan harapan suku tersebut bisa berasimilasi dengan budaya modern Jepang.

Meskipun larangan ini sudah dicabut 20 tahun yang lalu, sudah terlanjur banyak kerusakan yang timbul.

Beberapa warisan budaya Suku Ainu pun sudah menghilang.

Mengenal Tari Naga, Seni Tradisional Khas Tionghoa Selain Pertunjukan Barongsai

4. Budaya Suku Ainu sangat berbeda dengan budaya modern Jepang.

Ada begitu banyak perbedaan signifikan antara budaya Suku Ainu dan budaya Jepang yang umum kita kenal.

Secara tradisional, Suku Ainu hidup dengan cara berburu dan meramu.

Suku Ainu juga makan binatang liar, seperti rusa, beruang, kelinci, salmon, dan rubah.

Serta sayuran akar-akaran.

Biasanya, Suku Ainu memasak bahan makanan mereka, sehingga jarang ditemukan sashimi dalam kulinernya.

Perempuan Suku Ainu membuat tato pada bibir mereka untuk menandai usia yang sudah dewasa.

Sementara laki-laki Suku Ainu berhenti mencukur jambang pada usia tertentu.

5. Suku Ainu memiliki bahasa tersendiri.

Tidak seperti bahasa Jepang yang berakar dari bahasa China, bahasa Ainu sangat berbeda.

Bahasa Ainu tidak mengenal bentuk tertulis dan asal-usulnya pun belum diketahui.

Kini, hanya ada segelintir penutur bahasa asli Suku Ainu dan semuanya sudah berusia tua.

Sehingga bahasa dan budaya Suku Ainu kini semakin terancam punah.

Karena minimnya bentuk tertulis, sebagian besar bahasa Ainu ditranskrip dengan menggunakan bahasa Jepang kana, yang juga berpengaruh pada bahasa tersebut.

Sayangnya, eksistensi bahasa Ainu sudah semakin terancam sebagai satu bahasa yang akan punah akibat tekanan dan sensor selama puluhan tahun.

6. Ada beberapa tempat di mana kamu bisa belajar lebih banyak tentang Suku Ainu.

Tahun 1994 merupakan titik balik bagi Suku Ainu terlebih setelah Shigeru Kayano, seorang anggota Suku Ainu asli memasuki budaya mainstream Jepang dan meningkatkan kesadaran akan eksistensi Suku Ainu dan budaya mereka.

Satu di antara beberapa tempat yang bisa dikunjungi untuk belajar tentang Suku Ainu adalah Ainu Museum Poroto Kotan di Pulau Hokkaido, Jepang.

(TribunPalu.com/Rizki A. Tiara)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved