Darurat Masalah Sampah, Berikut 8 Fakta Suram tentang Polusi Plastik di Dunia
TribunPalu.com merangkum sederetan fakta mengerikan tentang polusi plastik di dunia dari laman List25.com.
TRIBUNPALU.COM - Plastik merupakan satu masalah yang saat ini mengancam keberlangsungan kehidupan di muka Bumi.
Padahal, plastik ada di mana-mana di sekitar kita, hampir semua barang yang digunakan sehari-hari terbuat dari material plastik.
Peningkatan penggunaan plastik terjadi karena material ini dianggap sebagai bahan yang ringan, awet, dan bisa melindungi.
Namun, meningkatnya penggunaan plastik juga berbuntut pada polusi plastik di daratan maupun lautan.
Polusi plastik merusak ekosistem dan membahayakan kehidupan satwa liar.
Kali ini, TribunPalu.com merangkum sederetan fakta mengerikan tentang polusi plastik di dunia dari laman List25.com.
1. Produksi plastik telah mengalami peningkatan yang sangat pesat.

Penelitian menunjukkan, produksi plastik telah meningkat dari dua juta ton pada tahun 1950an menjadi 380 juta ton pada 2015.
Tahun 2050 nanti, diperkirakan ada 34 miliar plastik yang diproduksi.
2. Jerman adalah negara yang mendaur ulang plastik paling banyak.
Jerman berhasil mendaur ulang sekitar 56 persen dari total sampahnya.
Austria menduduki peringkat kedua dengan 53 persen sampah yang didaur ulang.
Sementara, Korea Selatan dan Wales memiliki persentase sampah yang sama yang didaur ulang.
Amerika Serikat tidak termasuk 10 besar negara pendaur ulang sampah tertinggi di dunia.
BACA JUGA:
• Kandungan dan Sederet Manfaat Buah Durian untuk Kesehatan
• Asal-usul 4 Tradisi Pernikahan di Dunia yang Miliki Latar Belakang Suram
3. 46 persen dari plastik yang digunakan terapung di lautan dan samudera di Bumi.
Hampir separuh dari samudera di Bumi memiliki plastik yang terapung-apung di permukaannya.
Bahkan, penelitian terbaru menemukan plastik tenggelam di kedalaman samudera.
4. Satu cangkir/cup plastik membutuhkan waktu 50 hingga 80 tahun untuk terurai.
Mengingat cangkir plastik terbuat dari material yang tidak dapat diperbarui, benda ini membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.
5. Dengan mendaurulang sampah, kita berarti sudah menghemat energi.

Dibutuhkan dua kali energi lebih banyak untuk membakar plastik dalam mesin insinerator dibandingkan untuk mendaurulangnya.
6. Sekitar 100 ribu ekor mamalia laut terbunuh akibat plastik.
Bagian-bagian kecil plastik atau serpihan-serpihannya mengambang di lautan dan membuat para mamalia laut mengiranya sebagai makanan.
Ratusan ribu mamalia laut terbunuh karena memakan plastik yang terbuang di lautan.
7. Separuh dari plastik di dunia diproduksi di Asia.
Negara-negara Asia seperti China, Thailand, Indonesia, dan Filipina menjadi tempat asal dari sekitar 60 persen plastik yang terbuang ke lautan.
China, Indonesia, dan Vietnam menghasillkan sebagian besar sampah plastik di dunia.
8. 40 persen plastik yang diproduksi digunakan sebagai kemasan.

Kemasan plastik merupakan satu benda sekali pakai yang tak lepas dari kehidupan sehari-hari.
Penggunaan plastik terbesar kedua adalah untuk bahan bangunan dan konstruksi.
Sementara, penggunaan plastik terbesar ketiga adalah untuk keperluan tekstil.
(TribunPalu.com/Rizki A. Tiara)