Hutan Kota Kaombona Palu, Tempat Favorit Swafoto dengan Latar bak Pepohanan di Eropa
Taman Hutan Kota Kaombona Palu menjadi magnet untuk sebagian warga Kota Palu dan sekitarnya.
Penulis: Haqir Muhakir |
TRIBUNPALU.COM, PALU -- Taman Hutan Kota Kaombona Palu, masih dalam proses pembangunan.
Namun, taman kota yang berada di Jalan Jabal Nur, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore itu seakan menjadi magnet untuk sebagian warga Kota Palu dan sekitarnya.
Minggu (10/3/2019) sore, ratusan warga datang berkunjung.
Ada yang baru pertama kali datang, ada juga yang sudah beberapa kali datang.
• Info BMKG: Prakiraan Cuaca Sulawesi Tengah, Senin (11/3/2019), Palu Terjadi Hujan Petir
Ada yang datang bersama sanak keluarga, teman, sahabat, ada juga yang berdua dengan pasangan.
Semuanya datang hanya untuk berswafoto. Mereka penasaran dan ketagihan berfoto.

Pasca bencana alam gempa, tsunami dan likuifaksi yang terjadi 28 September 2018, taman kota Kaombona menjadi satu di antara tempat favorit, khususnya saat akhir pekan.
Hal yang menjadi magnet bagi penghobi swafoto, adalah pohon-pohon kayu peninggalan mendiang Tien Soeharto.
• Link Live Streaming Piala Presiden 2019 Mitra Kukar VS Bhayangkara FC, Live Indosiar Sore Nanti!
Pohon-pohon yang ditanam Tien Soeharto saat mengunjungi Sulawesi Tengah pada April 1971 itu, tumbuh dengan dedaunan yang tampak kering, serta batang yang kokoh.
Itulah yang menjadi daya tariknya bagi penggila swafoto.

Di Taman Hutan Kota Kaombona Palu yang berjarak 4,2 km dari pusat kota itu, pengunjung bisa berfoto dengan latar bak pepohanan di Eropa.
Indasari, seorang pengunjung mengatakan, ia bersama keluarga penasaran dengan postingan di media sosial dari orang-orang yang datang.
• Empat Bulan Harga Kopra Anjlok, Petani Kelapa di Desa Simoro, Sulawesi Tengah Mengeluh
Sesampainya di taman hutan kota, dia dan ratusan pengunjung lainnya masing-masing mencari posisi yang pas untuk berpose di depan kamera.
"Bagus hasil fotonya. Orang bilang ala-ala di Eropa," ujarnya.

Meski begitu, pembangunan infrastruktur jalan, sarana dan prasarana penunjang di tempat itu belum rampung.