Jatuh di Etiopia, Keselamatan Pesawat Boeing 737 MAX 8 Dipertanyakan

Kedua insiden dalam selang waktu kurang dari enam bulan itu menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran tentang pesawat tipe MAX, yang diluncurkan Boeing

Editor: Imam Saputro
cnn.com
Pesawat Boeing 737 Max 8 pertama kali terbang pada 29 Januari 2016 di Renton, Washington. 

Lebih dari 60 maskapai penerbangan hingga kini sudah memesan sekitar 500 pesawat tipe Boeing MAX.

Ethiopian Airlines mengatakan, pesawat Boeing 737 MAX 8 yang jatuh itu lepas landas dari Johannesburg, Afrika Selatan, tanpa masalah.

Pesawat itu telah beroperasi sekitar 1.200 jam penerbangan sejak Boeing mengirimkannya kepada maskapai November lalu.

Dalam kasus Lion Air 737 MAX 8 Oktober 2018, pesawat jatuh ke Laut Jawa sekitar 12 menit setelah lepas landas dalam cuaca yang relatif cerah dari Jakarta pada pukul 6:20 waktu setempat.

Seluruh 189 penumpang dan awak pesawat tewas dalam insiden itu.

Ketika itu pilot meminta untuk kembali ke bandara hanya dua hingga tiga menit setelah lepas landas.

Setelah jatuhnya Lion Air, perusahaan Boeing mengirim peringatan ke maskapai-maskapai bahwa 737 MAX punya fitur otomatis baru yang dapat secara otomatis mengarahkan hidung pesawat ke bawah dalam menanggapi data dari sensornya yang bisa salah.

Boeing mengatakan, pilot dapat mengatasi masalah ini dengan mematikan sementara sistem otomatis itu.

Pilot-pilot maskapai penerbangan AS Southwest dan American Airways ketika itu memprotes Boeing karena sebelumnya tidak memberi informasi sepenuhnya kepada para pilot tentang sistem baru itu.

Tetapi Boeing menyatakan sudah memberikan rincian operasi yang lengkap untuk semua maskapai.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jatuh di Etiopia, Keselamatan Pesawat Boeing 737 MAX 8 Dipertanyakan

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved