Gempa Bumi

Video Detik-detik Terjadinya Gempa Rabu Pagi (13/3/2019) di Donggala, Warga Berlari Selamatkan Diri

Warga Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, tampak panik saat digunjang Gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,0, Rabu (13/3/2019).

Youtube/ Faiz Sengka
Video detik-detik terjadinya gempa di Donggala, Rabu (13/3/2019) 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Warga Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, tampak panik saat digunjang Gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,0, Rabu (13/3/2019).

Gempa terjadi sekitar pukul 09.50 Wita.

Dalam video yang di dikirim oleh Humas Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) berdurasi satu menit lebih itu, tampak warga di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala berlarian menuju ke ketinggian.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunpalu.com, ribuan warga di Kecamatan Sirenja berhamburan lari di jalan raya.

Gempa 2 Kali Guncang Kota Palu pada Rabu (13/3/2019) Pagi, Satu dI Antaranya Bermagnitudo 5,0 SR

Relawan aksi cepat tanggap, Eka yg berada di Lompio mengatakan, saat ini warga mengungsi ke kaki gunung. 

"Warga takut adanya gempa susulan dan tsunami, jadi mereka memilih mengungsi ke kaki gunung," katanya melalui sambungan telepon.

Hingga saat ini, belum ada kabar terkait kerusakan rumah akibar gempa tersebut.

Gempa dua kali mengguncang

Warga Kota Palu dan sekitarnya kembali dikagetkan dengan guncangan gempa, Rabu (13/3/2019) pagi.

Berdasarkan keterangan BMKG, Kota Palu dan sekitarnya sudah dua kali diguncang gempa Rabu pagi ini.

Pertama, gempa berkekuatan 5,0 Skala Richter (SR), pada pukul 09.50 wita.

Lokasinya berada di perairan Selat Makassar dengan titik kordinat 0.02 LU - 119.66 BT.

Sekitar 16 km arahbutara Malei, Kabupaten Donggala, Sulteng.

Dirasakan di di Kabupaten Donggala (Malei, Tambu, Tompe, Sojol) dan Kota Palu.

Kedalaman 10 km, sehingga tidak berpotensi tsunami.

Gempa kedua terjadi pukul 10.29 wita, dengan kekuatan 3,5 SR.

Gempa Bumi Bermagnitudo 5,0 Guncang Donggala dan Palu, Warga Sirenja Panik

Pusatnya arah timur Lawua, Kabupaten Sigi, dengan titik kordinat 1.62 LS - 120.07 BT. Kedalamannya 10 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi dangkal ini terjadi akibat aktivitas sesar palu koro.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme sesar geser mengiri (sinistral strike-slip).

"Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di daerah Donggala dan Palu dalam skala intensitas II-III MMI," ujarnya.

Hingga saat berita ini diturunkan, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tambahnya.

Sementara itu, aktivitas di Kota Palu terpantau tidak terjadi kekhawatiran warga yang berlebihan.

Aktivitas warga pun berjalan normal seperti biasanya.

"Sempat rasa sedikit tadi bagoyang (gempa, red), semoga tidak terjadi apa-apa," ungkap Siti Nukba, warga Kelurahan Talise Valangguni, Kecamatan Mantikulore. 

(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved