5 Tanda Pendengar yang Buruk, Satu di Antaranya Suka Menyela Pembicaraan

Berikut adalah tanda-tanda yang menunjukkan seseorang tidak mendengar dengan baik, bahkan meski ia berpikir telah menyimak pembicaraan sepenuhnya.

Editor: Imam Saputro
quietrev.com
Ilustrasi seorang pendengar yang buruk. 

TRIBUNPALU.COM - Saat mengobrol dengan orang lain, ada pihak yang berbicara dan pihak yang mendengarkan.

Tentu Anda pun sudah tahu bahwa tak hanya pembicara, tetapi ada juga pendengar yang baik.

Sayangnya tak semua orang bisa menjadi pendengar yang baik.

Jangan mengira mengangguk-angguk seolah memahami apa yang disampaikan si pembicara dan melakukan kontak mata berarti Anda sudah mendengarkan semua yang dikatakan atau diobrolkan.

Mengutip laman This is Insider, menjadi pendengar yang baik tidak hanya memandang langsung orang yang mengajak Anda berbicara.

Ada banyak hal yang dibutuhkan untuk menjadi pendengar yang baik.

Berikut adalah tanda-tanda yang menunjukkan bagaimana seseorang tidak mendengar dengan baik, bahkan meski ia berpikir telah menyimak pembicaraan sepenuhnya.

1. Tidak mengajukan pertanyaan

Ilustrasi pendengar yang buruk.
Ilustrasi pendengar yang buruk. (themuse.com)

Mengajukan pertanyaan mungkin adalah satu hal penting untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa kita mendengar dan tertarik dengan apa yang mereka bicarakan.

Biasanya, pertanyaan yang berbeda juga memiliki bobot yang berbeda.

Misalnya, pertanyaan 'bagaimana' akan memancing cerita yang lebih panjang tentang sebuah proses atau kejadian.

Sementara, pertanyaan 'ya atau tidak' merupakan pertanyaan tertutup dan kerap dianggap sebagai upaya klarifikasi, bukan membangun percakapan/obrolan.

Terakhir, pertanyaan 'apa' atau 'mengapa' cenderung memancing pembicara untuk mengembangkan percakapan.

2. Mengambil bagian paling banyak dalam berbicara

Jika Anda menyadari, Anda-lah yang berbicara paling banyak saat sedang mengobrol dengan orang lain, artinya kamu akan 'menjajah' giliran orang lain dalam mengobrol.

Seorang pendengar yang buruk cenderung selalu mengobrolkan segala sesuatu tentang dirinya sendiri, bukan si pembicara.

3. Tidak memparafrasekan untuk menunjukkan pemahaman Anda

Satu cara yang tepat untuk menunjukkan bahwa Anda mendengarkan adalah dengan merangkum poin-poin utama pembicaraan kembali ke pembicara.

Rangkuman poin ini bisa dibuat dalam upaya untuk memastikan bahwa Anda memang memahami apa yang dikatakan.

Pendengar yang tidak baik cenderung tidak memparafrasekan untuk menunjukkan mereka memahami apa yang disampaikan.

Bahkan, mereka menganggap bahwa mereka sudah tahu apa yang dibicarakan.

4. Multitasking saat mengobrol.

Dengan perkembangan teknologi modern, kebanyakan orang percaya mereka bisa melakukan banyak hal dalam sekali waktu alias multitasking.

Sayangnya, saat multitasking kualitas hal yang kamu kerjakan akan menurun.

Ketika Anda multitasking (misal memegang handphone dan bermain media sosial) saat duduk dan mengobrol dengan orang lain, Anda cenderung tidak terlibat sepenuhnya dalam obrolan.

Tanda-tanda buruknya cara mendengarkan saat multitasking adalah ucapan yang lebih lambat atau melewatkan beberapa bagian cerita.

5. Sering memotong atau menyela pembicaraan (menginterupsi)

Ilustrasi memotong pembicaraan.
Ilustrasi memotong pembicaraan. (thoughtco.com)

Orang yang sering memotong atau menyela pembicaraan biasanya tidak sepenuhnya mendengarkan orang lain.

Orang-orang semacam ini cenderung menginterupsi, menganggap diri mereka sudah paham ke mana arah obrolan dan apa yang akan disampaikan si pembicara.

(TribunPalu.com/Rizki A. Tiara)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved