Adu Kuat Kartu Sakti Jokowi dan E-KTP ala Sandi, Meutya Hafid: Bisa E-KTP Saja, Tapi Belum Mampu

Tim kemenangan calon presiden nomor urut 01 dan calon presiden nomor urut 02 saling mengungkapkan kelebihan dari masing-masing kartu yang diunggulkan.

Editor: Imam Saputro
Kanal YouTube Najwa Shihab
Perdebatan antara Tim Kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Tim Kemenangan Prabowo-Sandiaga terkait tiga kartu sakti dan efektivitas E-KTP, dalam acara Mata Najwa Trans7, Rabu (27/3/2019). 

TRIBUNPALU.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto- Sandiaga Uno saling mengungkapkan kelebihan dari masing-masing kartu yang dicanangkan oleh pasangannya masing-masing.

Hal tersebut terlihat dari acara Mata Najwa Trans TV yang tayang Rabu (27/3/2019).

Sebelumnya Najwa Shihab yang merupakan pembawa acara menanyakan tanggapan Meutya Hafid tentang komentar Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga yang menganggap bahwa kartu sakti Jokowi tersebut sudah usang.

"Kartu-kartu yang tadi kita lihat dan juga dijabarkan oleh Meutya. Kita ingat ketika kartu-kartu itu muncul sempat ada kritikan dari kubu BPN itu sudah tidak efektif tidak efisien. Di debat cawapres kemarin bang Sandiaga mengeluarkan E-KTP dan mengatakan itu bisa selesai dengan E-KTP?" tanya Najwa

Meutya mengungkapkan bahwa saat ini E-KTP belum mampu menyelesaikan semua masalah yang ada.

"Betul seharusnya bisa satu tapi masalahnya E-KTP sekarang belum mampu melakukan itu, sementara 9,8% rakyat sekarang butuh dibantu. Masak nunggu E-KTP jadi baru dan bisa terintegrasi dan baru kemudian memberikan program-progam sembako murah, bantuan pendidikan dan juga bantuan pra kerja. Kan nggak bisa seperti itu," ungkap Meutya.

Selanjutnya Najwa menyatakan pada pihak Prabowo apakah sudah ada kesiapan dari E-KTP untuk menggantikan ketiga kartu sakti Jokowi tersebut.

"Bagaimana apakah E-KTP siap kematangan strukturnya kalau bisa diganti dengan E-KTP saja?" tanya Najwa.

"Kedepan kalau pak Prabowo memimpin itu dipastikan itu harus disiapkan," jawab wakil ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso.

Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar mengungkapkan bahwa E-KTP sangat multiguna dan mengetahui mana saja masyarakat miskin di tanah air.

"Ini (E-KTP) sangat multiguna, melalui ini semua data kependudukan kita mana yang miskin diintegrasikan dengan BPS itu bisa kita temukan," ungkap Dahnil.

Mendengar ucapan Dahnil anzar, Direktur relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq memberikan sanggahannya.

Menurutnya kartu-kartu yang dikeluarkan Pak Jokowi saat ini lebih realistis dan lebih terbukti jika dibandingankan dengan penggunaan E-KTP.

"Kalau kita belum siap dengan KTP itu, dan belum siap dengan insfrastrukturnya dan sebagainya, maka seseunguhnya yang realistis adalah kartu-kartu yang dikeluarkan Pak Jokowi dan sudah terbukti," ujar Maman.

Sementara menurut Dahnil yang menjadi inti penggunaan E-KTP adalah Nomor Induk Kependudukan (NIK), karena NIK yang tertera pada E-KTP mampu mengoneksikan semua data pendudukan dengan semua kementerian.

"Intinya bukan pada KTP nya tapi pada NIKnya, NIK itu akan bisa terkoneksi ke semua kementerian, NIK itu akan terkoneksi dengan BPS. Pak JK menyebutkan kartu itu memang digunakan untuk multiguna, kalau dalam waktu singkat 100 hari 200 hari saja bisa dibenahi pendataan ini itu snagat luar biasa, dan kita nggak perlu mengeluarkan uang untuk kartu-kartuan banyak itu," ujar Dahnil.

Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf, Adian Napitupulu memberikan tanggapan.

"Suatu ketika apa yang dikatakan Sandi bisa, tapi tahapnya adalah yang sekarang dikatakan Pak Jokowi, itu clear. Didata dulu administrasinya diperbaiki, dibereskan segala macam dalam kartu yang berbeda-beda, ada yang berhak dapat beras ada yang tidak berhak itu penataan administrasi," ujar Adrian.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo, Mardani Sera mengatakan bahwa kartu semua hal bisa dilakukan hanya dengan satu kartu.

"Semuanya satu kartu cukup. Itu cara berpikir cerdas," ujar Mardani.

Tonton juga videonya:

(TribunPalu.com/Lita Andari Susanti)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved