Terkini Sulteng
5 Bulan Pasca Bencana Gempa dan Tsunami, ACT Sudah Bangun 10 Masjid Permanen di Sulteng
Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap(ACT) Kota Palu, Nurmajani Loulembah mengemukakan bahwa, hingga saat ini pihaknya telah membangun lebih dari 20 masjid
Presiden PetroChina International Companies In Indonesia, Gong Bencai mengemukakan bahwa rekonstruksi Masjid Al-Abrar ini seluruhnya didanai oleh PetroChina.
"Pembangunan Masjid ini seluruhnya didanai kantor pusat kami di beijing," katanya.
"Sebagian didukung oleh donasi dari teman-teman PetroChina di Jakarta dan jambi," tambahnya.
• Korban Bencana Gempa Bumi di Desa Simoro Sigi Butuh Bantuan Rumah
Sasuai namanya, Gong Bencai berharap agar Masjid Al-Abrar dijadikan tempat penyebaran cinta kasih dan kebaikan.

"Masjid ini lebih dari sekedar tempat salat saja, tapi juga sebagai tempat untuk menyebarkan ajaran-ajaran islam," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Sigi, Irwan Lapata mengatakan bahwa warga sangat terbantu dengan dibangunnya masjid permanen.
Kata Irwan, dengan dibangunnya masjid Al-Abrar, warga setempat dapat melakukan pelbagai persiapan jelang raadan.
"Tentunya harapan paling besar adalah bagaimana kita memakmurkan masjid ini," katanya.
Irwan kemudian mengaku bahwa ia selalu memantau proses pengerjaan masjid tersebut.
Diakuinya bahwa pembangunan Masjid Al-Abrar termasuk sangat cepat.
• Prakiraan Cuaca Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat Minggu (31/3/2019) Palu Berawan Hingga Siang Hari
"Saya lihat beberapa waktu lalu sementara dikerjakan, karena saya sempat salat sore, tak lama kemudian sudah jadi," jelasnya.
Pembangunan masjid kebanggaan warga Desa Potoya ini, terbilang cepat karena menggunakan tenaga pekerja dari luar kota.
"Pembangunan masjid ini memakan waktu 55 hari yang dikerjakan oleh tim khusus rekonstrusi yang khusus didatangkan dari luar kota," terang Kepala Cabang ACT Palu, Nurmajani Loulembah.
Kata dia, percepatan pembangunan masjid di wilayah terdampak sangatlah penting mengingat semakin dekatnya bulan ramadan.
"Karena prosesnya kami upayakan secepatnya terbangun dan digunakan oleh warga potoya, mengingat semakin dekatnya bulan suci ramadan," pungkasnya.
(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)