Basarnas Palu Beri Pelatihan Potensi SAR di Kabupaten Banggai Laut

Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu menyelenggarakan Rapat Koordinasi pada Selasa (2/4/2019) dan membuka Pelatihan Potensi SAR.

Penulis: Haqir Muhakir |
DOK. BASARNAS PALU
Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsma TNI Faturakhman Indrajaya, menghadiri Rakor dan pelatihan potensi SAR di Kabupaten Banggai Laut, Selasa (2/4/2019). 

TRIBUNPALU.COM, BALUT - Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) di Gedung Labotan Sosodek Desa Lampa, Kecamatan Banggai, Kabupaten Banggai Laut (Balut), Selasa (2/4/2019).

Selain rapat koordinasi, Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsma TNI Faturakhman Indrajaya yang hadir juga membuka Pelatihan Potensi SAR.

Pelatihan Potensi SAR tersebut diisi materi Teknik Pertolongan di Permukaan Air, di pesisir pantai desa tersebut.

Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsma TNI Faturakhman Indrajaya, menghadiri Rakor dan pelatihan potensi SAR di Kabupaten Banggai Laut, Selasa (2/4/2019).
Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsma TNI Faturakhman Indrajaya, menghadiri Rakor dan pelatihan potensi SAR di Kabupaten Banggai Laut, Selasa (2/4/2019). (DOK. BASARNAS PALU)

Pelatihan Teknik Pertolongan di Permukaan Air rencananya akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir pula Wakil Bupati Banggai Laut, Tuty Hamid.

Dalam arahannya, Marsma TNI Faturakhman Indrajaya mengatakan, wilayah Indonesia, termasuk Sulawesi Tengah, memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap musibah, kecelakaan, maupun kondisi yang membahayakan manusia.

Lanjutnya, kecelakaan yang rawan terjadi di wilayah Sulawesi Tengah meliputi sejumlah moda transportasi, baik di darat, laut, maupun udara.

Sementara bencana yang rawan terjadi mencakup gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir bandang, puting beliung, tanah longsor, dan sebagainya.

Sedangkan jenis kondisi yang membahayakan manusia di antaranya adalah orang hanyut atau tenggelam di sungai atau di laut, orang hilang atau tersesat di gunung hutan, orang terjebak di reruntuhan bangunan, orang terjebak di ketinggian, dan sejenisnya.

“Kondisi ini dihadapi di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu di mana wilayah kerjanya meliputi 13 kabupaten dan kota," ujarnya.

Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsma TNI Faturakhman Indrajaya, menghadiri Rakor dan pelatihan potensi SAR di Kabupaten Banggai Laut, Selasa (2/4/2019).
Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsma TNI Faturakhman Indrajaya, menghadiri Rakor dan pelatihan potensi SAR di Kabupaten Banggai Laut, Selasa (2/4/2019). (DOK. BASARNAS PALU)

Untuk lebih tegasnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu memiliki tugas dan tanggung jawab melaksanakan pembinaan melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis khusus bagi potensi SAR.

Baik setiap orang, instansi, atau organisasi yang memiliki potensi pencarian dan pertolongan.

Wakil Bupati Banggai Laut, Tuty Hamid menambahkan, dengan terintegrasinya seluruh potensi SAR di Sulawesi Tengah, tentu Sulteng dapat memiliki tim SAR gabungan yang solid.

"Dengan adanya tim SAR yang solid, kami berharap mampu memberikan rasa aman, rasa nyaman sehingga dapat mendukung aspek-aspek lain demi keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Banggai Laut," terangnya.

Potensi SAR yang dilibatkan dalam pelatihan itu berjumlah 50 orang yang berasal dari instansi pemerintah dan swasta, TNI/ Polri, dan organisasi berpotensi SAR di daerah Kabupaten Banggai Laut.

(TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved