Terus-terusan Merasa Lelah Bisa Jadi Tanda Depresi, Simak Cara Sederhana untuk Atasi Kelelahan
Terus menerus merasa lelah bisa menjadi tanda masalah yang lebih besar. Salah satunya adalah depresi.
TRIBUNPALU.COM - Terus menerus merasa lelah bisa menjadi tanda masalah yang lebih besar.
Salah satunya adalah depresi.
Menurut sebuah data di 2018, kelelahan terjadi pada lebih dari 90% pengidap gangguan mental (bersama gejala-gejala lain, seperti mood jelek dan susah berkonsentrasi).
Oleh sebab itu, perlu dilakukan langkah-langkah krusial untuk memperbaiki kesejahteraan mental dan psikologis.
Untuk melakukannya, menurut Sari Chait, psikolog klinis di Masaachussets, pertama-tama, identifikasi akar penyebab dari kelelahan tersebut.
Coba susun daftar kebiasaan sehari-hari dan kondisi pikiran saat melakukannya.
Jika Anda berhasil menghubungkan kelelahan dengan masalah yang lebih spesifik, seperti stres, kurang tidur atau penyakit tertentu.
Dengan begitu dapat membantu mengarahkan ke gaya hidup yang lebih sehat.
Don Mordecai, psikiater dan pemimpin Kaiser Permanente mengatakan, penyesuaian yang paling penting untuk dilakukan adalah waktu tidur.
Orang-orang dewasa setidaknya membutuhkan tujuh hingga sembilan jam untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.
Agar bisa tidur nyenyak, hindari kafein setelah melewati siang hari dan batasi konsumsi alkohol sebelum tidur.
Sebaiknya Anda juga berhenti bermain smartphone sebelum tidur karena cahaya biru dari layarnya dapat menghambat produksi melatonin dan membuat susah tidur.
Langkah selanjutnya, periksa beban kerja dan jadwal di kalender Anda.
Jika merasa stres atau burn out, cobalah untuk membatasi pekerjaan dan jangan memaksakan diri.
Dengan kata lain, ini bisa dilakukan dengan cara berani berkata ‘tidak’ pada pertemuan sosial yang tak ingin Anda kunjungi dan menolak pekerjaan di luar kewajiban Anda.
Sebagai gantinya, fokuslah kepada diri sendiri seperti melakukan self-care.
Yang terakhir, jangan lupa untuk berolahraga beberapa kali dalam seminggu.
“Ini mungkin berlawanan dengan kondisi lelah Anda, tetapi melakukan aktivitas fisik secara teratur pada akhirnya dapat meningkatkan energi,” papar Chait.
Jika sudah mengubah pola tidur, pekerjaan, dan olahraga, tapi masih tetap merasa kelelahan selama dua minggu, sebaiknya kunjungi tenaga profesional untuk menentukan apakah Anda mengidap depresi atau tidak.
Juga untuk mendapat perawatan dari para ahli.
Bagi sebagian orang, kebiasaan tertentu, seperti latihan aerobik dan tidur cukup, dapat membantu menangani depresi.
Namun, beberapa orang tetap membutuhkan kombinasi perawatan seperti terapi bicara, terapi perilaku kognitif, serta mengonsumsi obat-obatan, dan itu bukanlah hal buruk.
Perlu diingat bahwa perlu waktu untuk mendapatkan hasil positif dan Anda mungkin harus bereksperimen dengan berbagai opsi.
“Berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental dapat membantu menemui jenis perawatan yang cocok untuk Anda,” pungkas Mordecai.
Artikel ini telah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul "Kelelahan Bisa Menjadi Tanda Depresi, Berikut Cara Mengatasinya"