7 Dampak Buruk Penggunaan Sandal Jepit dalam Jangka Panjang, Termasuk Sebabkan Sakit Pada Tumit

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Auburn University mengadakan analisis komparatif terhadap gaya berjalan manusia saat mengenakan sandal jepit dan sepatu kets.

Pada sampel yang terdiri dari 56 individu, studi itu menunjukkan bahwa alas kaki sangat memengaruhi cara kita berjalan.

Sandal jepit menyebabkan langkah lebih pendek dan durasi topangan yang lebih pendek dibandingkan dengan sepatu kets.

4. Mudah terjatuh.

Terhubung langsung dengan poin nomor 3, ketika mengenakan sandal jepit Anda harus memastikan bahwa sandal jepit tetap menyentuh tanah dan kaki menyentuh sepenuhnya pada sepatu.

Saat memakai sandal jepit, Anda juga harus lebih banyak melenturkan lutut dan pergelangan kaki, yang pada akhirnya akan menyebabkan jalan yang melenceng serta meningkatnya risiko tersandung dan jatuh.

5. Jari kaki yang rusak.

Ketika mengenakan sandal jepit, kaki dipaksa untuk melakukan posisi “menjepit” agar tidak kehilangan cengkeramannya.

Dalam jangka panjang, postur yang tidak alami ini menyebabkan jari-jari kaki menekuk, menyebabkan apa yang disebut 'hammer toe' (deformitas sendi yang paling dekat dengan ibu jari kaki).

6. Luka melepuh.

Tali sandal jepit adalah satu-satunya titik pelekatan untuk kaki ke bagian alas sandal.

Oleh karenanya, bagian tali sandal jepit tentu bergesekan dengan kulit.

Hal ini dapat menyebabkan iritasi hingga luka melepuh yang dapat berakhir sebagai luka terbuka.

Sehingga, kaki juga berpeluang mengalami infeksi bakteri.

7. Postur tubuh terganggu.

Segala bentuk sepatu tanpa heels membuat kaki tidak tertopang dengan baik.

Hal ini dapat mengubah distribusi berat badan dan sirkulasi darah, akibatnya dapat merusak postur tubuh, terutama jika digunakan dalam waktu lama.

(TribunPalu.com/Rizki A. Tiara)