Ramai Tagar DontSpoilEndgame buat Avengers: Endgame, Benarkah Spoiler Rusak Nikmatnya Menonton Film?

TRIBUNPALU.COM - Pekan terakhir bulan April 2019 menjadi pekan besar yang ditunggu-tunggu para penggemar film.

Sebab, film bagian dari narasi besar Marvel Cinematic Universe, Avengers: Endgame mulai diputar di bioskop Indonesia pada 24 April 2019.

Saking besarnya animo para penggemar Avengers: Endgame, tagar #DontSpoilTheEndgame menjadi trending topic di media sosial Twitter, Rabu (24/4/2019) hari ini.

Netizen meminta siapa pun yang sudah menyaksikan Avengers: Endgame untuk tidak memberikan spoiler alias beberan.

Seorang netizen mencuit, "Siapa pun yang membeberkan cerita Endgame harus dilaporkan kepada para calon pemberi kerja atau partner hidupnya sebagai "Perusak Kebahagiaan" yang tidak dapat dipercaya."

Sutradara Joe dan Anthony Russo pun telah mengeluarkan pengumuman lewat akun media sosial mereka, supaya para penggemar film Avengers: Endgame tidak membocorkan spoiler.

Seperti yang umum diketahui, penggemar film dibagi menjadi dua.

Yakni, mereka yang suka spoiler dan yang sama sekali tidak suka spoiler.

Penggemar film yang memilih untuk menolak mentah-mentah spoiler, termasuk untuk Avengers: Endgame, menganggap beberan dapat merusak pengalaman nikmatnya mengikuti cerita dalam film.

Apakah pendapat ini benar sepenuhnya?

Mengutip laman gizmodo.com, sebenarnya spoiler tidak benar-benar merusak kenikmatan menonton film.

Sebab, spoiler alias beberan malah bisa meningkatkan kenikmatan menonton film atau serial TV.

Sebuah studi yang dilakukan oleh profesor psikologi, Nicholas Christenfeld dan Jonathan Leavitt dari University of California, San Diego, Amerika Serikat mempublikasikan studi awalnya tentang spoiler film di jurnal Psychological Science tahun 2011.

Dalam studi tersebut, sebuah percobaan dilakukan kepada sejumlah partisipan dengan 12 cerita pendek, dua di antaranya memiliki paragraf yang menjelaskan akhir cerita, mengutip laman BBC.

Peserta studi pun ditanyai, cerita mana yang mereka sukai.

Hasilnya, hampir semua peserta studi mengatakan mereka menikmati cerita berspoiler.

Mereka juga memilih untuk bisa mengetahui bagaimana akhir cerita, meski itu adalah cerita pendek yang mengandung plot twist atau misteri.

Ketika penelitian ini dirilis, Profesor Christenfeld mengatakan kepada BBC, "Sepertinya mengetahui sejumlah hal menempatkan Anda pada posisi yang memberi Anda keuntungan tertentu untuk memahami plot atau alur cerita."

Profesor Christenfeld pun mempertegas, mengetahui sesuatu (tentang cerita atau film) tidak serta merta merusak kenikmatan menonton film.

"Ada banyak bukti yang menunjukkan kelancaran memproses informasi (karena sudah tahu spoiler, red.) merupakan hal yang menyenangkan; rasa familiar atau keakraban dengan suatu karya seni dapat membantu Anda untuk lebih menikmatinya."

Bagi penggemar film yang menolak spoiler, bisa jadi ia akan bertanya-tanya apakah ia melewatkan sesuatu atau momen penting dalam cerita.

Sementara, ketika menonton film beserta spoiler, penonton kemungkinan besar lebih memperhatikan alur ceritanya dibandingkan tanpa spoiler.

Namun, tentu saja artikel TribunPalu.com kali ini tidak berarti mendiskreditkan para penggemar film yang menolak spoiler, termasuk pada penayangan film Avengers: Endgame.

Sebab, penggemar film masih memiliki pilihan untuk mendapatkan, melihat, dan mendengar spoiler atau tidak.

Sementara itu, bagi penggemar film yang sudah menonton Avengers: Endgame, sebaiknya lebih bijak sebelum menceritakan spoiler, tanyakan terlebih dahulu apakah orang yang diajak untuk membahas film ini bersedia mendengarkan spoilernya.

(TribunPalu.com/Rizki A. Tiara)