Sebut Banjir pada Masanya Tak Separah Era Ahok, Anies Baswedan Siapkan 3 Strategi untuk Atasi Banjir
Selain siapkan 3 strategi untuk atasi banjir, Anies Baswedan: banjir pada era kepemimpinannya tidak separah masa mantan gubernur terdahulu, Ahok.
Sebelumnya, tepatnya tiga hari yang lalu, Anies Baswedan juga menyampaikan hal serupa.
Ia meyakini dampak banjir kali ini tak separah 2015.
"Coba bayangkan tahun 2015 ada 230.000 orang mengungsi, kemarin 1.600 orang, kenapa terjadi? Karena volume air dari hulu tidak dikendalikan. Jadi kalau dibandingkan (2019), sangat kecil dibandingkan dengan 2015," ucap Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).
Anies Baswedan juga menilai bahwa pada tahun ini banjir lebih cepat mengalami penyurutan, sehingga warga bisa segera kembali ke rumah masing-masing.
Mengenai upaya penanganan banjir, Anies Baswedan juga menyatakan memiliki tiga strategi yang akan dilakukan.
Strategi pertama, penyelesaian permasalahan di hulu yang dianggap sebagai sumber banjir.
"Itu solusinya dengan membangun lebih banyak kolam-kolam retensi, waduk, dam. Sehingga air dari hulu bergerak ke Jakarta secara lebih terkontrol," kata Anies Baswedan di Monas, Jakarta Pusat.
• Bagaimana Nasib Proyek Infrastruktur Rp 571 Triliun Anies Baswedan Jika Ibu Kota Pindah?
Kedua, meneruskan pembangunan tanggul pantai di pesisir Jakarta untuk menahan banjir rob.
"Sebab yang kedua adalah meningkatnya permukaan air laut, karena itu juga penyebab banjir," ujarnya.
Terakhir, menurut Anies Baswedan banjir bisa ditangani dengan membangun sumur resapan atau drainase vertikal.
Tujuannya, supaya air hujan ditabung alih-alih dialirkan ke kali dan menggenang.
"Di situ kita bangun program drainase vertikal untuk tanah-tanah yang bisa menyerap air dengan baik," kata Anies Baswedan.
Beberapa hari terakhir, sejumlah wilayah di DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan Kali Ciliwung, Kali Krukut, Kali Angke, Kali Pesanggrahan, dan Kali Cipinang,
Kali-kali tersebut meluap karena tingginya curah hujan di daerah Bogor, Tangerang, dan Jakarta sehingga menyebabkan banjir di daerah yang dilewati aliran kali-kali tersebut.
(TribunPalu.com/Isti Prasetya)