Tak Hanya NASA, Putra Aji Sebut Bisa Masuk Situs KPU dan Ubah DPT, Ia Buka Triknya untuk Antisipasi

Putra lalu menuturkan dari sistem itu, dirinya dapat masuk ke Daftar Pemilih Tetapnya (DPT), bahkan bisa menambahkan daftar DPT.

Editor: Wahid Nurdin
TribunJakarta/Ega Alfreda
Putra Aji Adhari (15) bocah SMP asal Tangerang yang berhasil membobol situs NASA, Senin (1/4/2019). 

Video Putra Aji Ungkap Kelemahan Situs KPU hingga DPTnya Bisa Ditambah, Bagaimana Suara Pilpres?

TRIBUNPALU.COM - Putra Aji Adhari (15) mengaku pernah membobol server Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Putra Aji berhasil menelusuri sistem KPU melalui sub domain yaitu pembagian area dari sebuah website.

Pengakuan tersebut disampaiakan siswa MTS asal Ciledug, Tangerang, Banten saat menjadi narasumber di iNews TV, Rabu (1/5/2019) dikutip dari saluran YouTube iNews TV.

Putra Aji juga pernah memasuki situs milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA).

Bertemu Presiden Joko Widodo, AHY Sampaikan Salam Hormat dari SBY dan Ani Yudhoyono

Kabag Humas Pemkot Surabaya Pastikan Video Viral Ibu Risma Adalah Hoax

Mendagri Tjahjo Kumolo Beri Penghargaan kepada 22 Anggota Polri yang Gugur Saat Amankan Pemilu 2019

"Kalau aku masuknya itu dari sub domainnya, impactnya itu ke database," ujar Putra.

Putra lalu menuturkan dari sistem itu, dirinya dapat masuk ke Daftar Pemilih Tetapnya (DPT), bahkan bisa menambahkan daftar DPT.

"Nah di dalam database itu ada daftar DPT-nya, sebenarnya kalau dia bisa masuk ke admin mainscalenya bisa kita tambah DPTnya gitu," ulasnya.

 

 

Fakta Seputar Pertemuan AHY dengan Joko Widodo, Diundang Presiden hingga Harapan Pilpres 2019

Sementara itu Putra juga ditanyai mengenai keamanan sistem KPU.

Menurutnya, sistem KPU masih cukum aman.

"Kalau di domain utama saya lihat sih masih cukup aman ya, tapi di beberapa sub domain KPU itu masih terlihat kurang aman gitu."

Putra lantas mengaku seusai menemukan celah situs KPU, ia langsung melaporkan ke Badan Siber Sandi Negara.

"Iya saya setelah menemukan bug, saya langsung melapor ke Badan Siber Sandi Negara," pungkasnya.

Putra juga ditanyai mengenai seberapa cepat untuk aparat keamanan Indonesia, untuk menangkap seorang hacker yang ingin berbuat jahat terhadap sebuah instansi.

Putra lalu menyatakan bahwa hanya butuh waktu sebentar untuk mendeteksi dan menghentikan peretasan.

Mengapa 3 Tokoh Pendukung Prabowo Temui Jokowi? Ini Tujuannya

Ia lalu menyinggung mengenai kasus pemuda asal Payakumbuh, Sumatera Barat, MAA (19) yang diduga mengakses situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara ilegal.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved