Ramadan
Rajin Salat Tarawih? Rasakan 7 Manfaatnya untuk Kesehatan, Termasuk Terhindar dari Gangguan Prostat
Salat tarawih memberikan dampak baik untuk kesehatan tubuh. Berikut TribunPalu.com telah merangkum tujuh manfaat gerakan salat tarawih.
TRIBUNPALU.COM - Setelah seharian menjalani ibadah wajib yakni berpuasa, masih banyak serangkaian amalan lain yang bisa dilakukan di bulan Ramadan.
Di antaranya salat tarawih yang digolongkan dalam salat malam dan dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah.
Tidak hanya imbalan pahala besar yang didapatkan, salat tarawih juga merupakan ibadah yang memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh.
Diketahui, ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwa semakin rajin beribadah khususnya salat, tubuh juga akan menjadi semakin sehat.
Dirangkum TribunPalu.com dari laman hellosehat.com, berikut manfaat salat tarawih bagi kesehatan tubuh.
1. Memperlancar peredaran darah

Dalam salat ada gerakan takbiratul ihram, yakni gerakan ketika berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, lalu melipat tangan di depan perut atau dada bagian bawah.
Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang dan membuat aliran darah kaya oksigen menjadi lancar dan otot jadi tidak kaku.
Gerakan tersebut dapat memperlancar aliran darah dan getah bening, dan memperkuat otot lengan.
2. Menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang
Gerakan kedua, yakni rukuk yang mengharuskan posisi membungkuk seperti berlutut tetapi kepala lurus dengan tulang belakang.
Rukuk dapat mengurangi risiko terkena cedera atau sakit di punggung dan pinggang.
Lewat gerakan rukuk juga, kemih akan terlatih sehingga mencegah gangguan prostat.
• Jelang Ramadan 2019, Simak Doa Niat Puasa Wajib dan Salat Tarawih Beserta Terjemahannya
3. Memperlancar pencernaan
Gerakan i'tidal atau bangun dari rukuk melibatkan perut dan organ pencernaan yang lain.
Saat bangun, maka organ pencernaan ini mengalami pemijatan dan pelonggaran sehingga kerjanya jadi lebih lancar.
4. Meningkatkan aliran darah ke otak
Gerakan selanjutnya yakni bersujud atau gerakan seperti menungging tapi kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi menempel di lantai secara bersamaan.
Saat melakukan gerakan ini, aliran darah menuju otak akan meningkat dan aliran getah bening dipompa ke bagian leher hingga ketiak.
Posisi jantung yang berada di atas otak, darah yang kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak sehingga mempengaruhi daya pikir seseorang.

Efek positif ini juga terjadi dalam gerakan ibadah agama Hindu, Vandanam, yaitu berbakti kepada Tuhan dengan jalan melakukan sujud dan kebaktian.
Hal tersebut karena adanya gerakan sujud, maka aliran darah ke otak juga lebih baik.
5. Menghilangkan nyeri
Lalu gerakan duduk di antara dua sujud, tubuh akan bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus ischiadius, yang membuat tubuh terhindar dari nyeri pada pangkal paha.
Selain itu, posisi duduk ini bisa membuat terhindar dari masalah prostat.
6. Merelaksasi otot sekitar leher dan kepala
Gerakan salam di akhir salat, otot di sekitar leher dan kepala akan lebih rileks dan menyempurnakan aliran darah di kepala.
Selain itu, gerakan ini bisa mencegah sakit kepala dan menjaga kulit tetap kencang.
7. Kecerdasan meningkat
Menurut beberapa penelitian, membuktikan bahwa setelah salat bisa meningkatkan kecerdasan otak.
Sebab, gerakan sujud memudahkan aliran pasokan oksigen ke otak secara optimal.
Seperti penelitian yang dilakukan di Harvard University, Amerika Serikat, juga menghasilkan jawaban yang sama yakni dapat meningkatkan fungsi otak.
Pasalnya, posisi jantung berada di atas kepala ketika sujud, sehingga darah mampu mengalir dengan sangat baik ke otak.
• Keutamaan Salat Tarawih Ketika Bulan Suci Ramadan, Menghapus Dosa hingga Memantapkan Hati
Nah, dengan gerakan salat yang sederhana ini akan memberikan manfaat luar biasa untuk tubuh.
Apalagi jika salat dilakukan secara optimal dan dengan intensitas gerakan yang sering diulang seperti pada salat tarawih dengan banyak rakaat.
(TribunPalu.com/Isti Prasetya)